Saat pertama kali dirilis pada Maret 2016, Samsung Galaxy S7 menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi. Sebagai penerus dari Galaxy S6, ponsel ini membawa berbagai penyempurnaan, baik dari sisi desain, performa, maupun fitur yang ditawarkan. Galaxy S7 menjadi representasi dari strategi Samsung untuk memadukan estetika dan inovasi secara seimbang. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana Galaxy S7 menjadi tonggak penting dalam sejarah smartphone Android dan mengapa hingga kini, perangkat ini masih dikenang sebagai salah satu produk paling ikonik Samsung.
Samsung Galaxy S7 tampil dengan desain yang menggabungkan material logam dan kaca, menciptakan tampilan premium yang elegan. Tidak banyak perubahan drastis dibanding pendahulunya, Galaxy S6, tetapi ada penyempurnaan penting. Salah satu perubahannya adalah bagian belakang ponsel yang kini sedikit melengkung, membuatnya lebih nyaman digenggam dan digunakan dalam waktu lama.
Dimensi Galaxy S7 adalah 142.4 x 69.6 x 7.9 mm dengan berat sekitar 152 gram. Dengan desain kompak dan tipis, ponsel ini terasa mantap di tangan tanpa mengorbankan kekuatan atau durabilitas. Salah satu nilai jual utama adalah sertifikasi IP68, yang membuat Galaxy S7 tahan terhadap debu dan air, bahkan dapat bertahan di kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
Samsung dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi layar, dan Galaxy S7 adalah buktinya. Ponsel ini dibekali dengan layar 5,1 inci Quad HD Super AMOLED beresolusi 2560 x 1440 piksel. Kerapatan piksel mencapai 577 ppi (pixels per inch), menjadikannya salah satu layar tercantik pada masanya.
Teknologi Super AMOLED menghadirkan warna-warna yang tajam, kontras tinggi, dan tingkat kecerahan yang luar biasa. Fitur Always-On Display juga diperkenalkan pada Galaxy S7, memungkinkan pengguna melihat informasi penting seperti waktu, tanggal, dan notifikasi tanpa harus mengaktifkan layar secara keseluruhan, yang juga membantu menghemat baterai.
Galaxy S7 tersedia dalam dua varian chipset tergantung wilayah distribusinya:
Qualcomm Snapdragon 820 untuk pasar Amerika Serikat dan Tiongkok
Exynos 8890 Octa untuk pasar global, termasuk Indonesia
Dikombinasikan dengan RAM 4 GB dan penyimpanan internal 32/64 GB (dapat diperluas hingga 256 GB melalui microSD), Galaxy S7 mampu menjalankan aplikasi berat, multitasking, dan game grafis tinggi dengan mulus. Sistem operasinya saat peluncuran adalah Android 6.0 Marshmallow, namun bisa di-upgrade hingga Android 8.0 Oreo.
Dukungan Vulkan API untuk gaming juga menjadi terobosan penting, menjadikan Galaxy S7 sebagai salah satu pionir dalam pengoptimalan performa gaming di perangkat Android.
Salah satu aspek paling dipuji dari Galaxy S7 adalah kameranya. Meski mengalami penurunan resolusi dari 16 MP (Galaxy S6) menjadi 12 MP Dual Pixel, Samsung menambahkan teknologi Dual Pixel Autofocus, yang memungkinkan fokus sangat cepat dan akurat — bahkan dalam kondisi minim cahaya.
Spesifikasi kamera utama Galaxy S7:
12 MP, f/1.7 aperture
Dual Pixel PDAF
OIS (Optical Image Stabilization)
LED flash
Kamera depan beresolusi 5 MP, f/1.7, cukup mumpuni untuk selfie dan video call dengan kualitas baik.
Berkat aperture besar dan teknologi sensor baru, hasil foto malam hari Galaxy S7 sangat mengesankan. Tak heran jika banyak fotografer mobile dan pengguna biasa mengakui keunggulan kamera ini dibanding pesaingnya saat itu.
Salah satu kritik terhadap Galaxy S6 adalah kapasitas baterainya yang dirasa kurang memadai. Samsung memperbaikinya pada Galaxy S7 dengan membenamkan baterai 3.000 mAh. Meski tidak bisa dilepas, baterai ini dilengkapi dengan fast charging melalui kabel maupun wireless charging yang mendukung teknologi Qi/PMA.
Dengan kombinasi efisiensi dari chipset dan sistem operasi yang lebih optimal, Galaxy S7 dapat bertahan seharian penuh untuk penggunaan normal — termasuk browsing, media sosial, pemutaran video, dan game ringan.
Samsung Galaxy S7 dibekali dengan antarmuka TouchWiz UX yang lebih ringan dan tidak seberat generasi sebelumnya. Ini membuat sistem terasa lebih responsif dan cepat. Selain itu, beberapa fitur penting yang menjadi daya tarik antara lain:
Game Launcher dan Game Tools: Untuk pengalaman gaming tanpa gangguan
Samsung Pay: Untuk pembayaran digital menggunakan teknologi NFC
Fingerprint Scanner: Terletak di tombol Home untuk keamanan biometrik
Kartu microSD kembali hadir: Setelah absen di Galaxy S6, slot microSD menjadi kabar gembira bagi pengguna
Samsung Galaxy S7 mendapat sambutan positif dari konsumen maupun pengamat teknologi. Keputusan untuk membawa kembali fitur yang dicintai pengguna (seperti slot microSD dan tahan air) sambil meningkatkan desain dan kamera terbukti tepat sasaran.
Dengan peluncuran Galaxy S7 dan S7 Edge, Samsung memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar smartphone Android global. Ponsel ini juga membantu memulihkan reputasi Samsung setelah kritik terhadap Galaxy S6 dan menjadi fondasi untuk kesuksesan seri Galaxy S8 dan S9 di tahun-tahun berikutnya.
Meski telah berusia lebih dari 8 tahun, Galaxy S7 masih dapat digunakan untuk kebutuhan dasar seperti komunikasi, browsing, dan pemutar media. Namun, karena tidak lagi menerima pembaruan sistem operasi dan patch keamanan, penggunaannya harus lebih hati-hati, terutama dalam urusan privasi dan data sensitif.
Kelebihan yang masih relevan:
Desain solid dan premium
Kamera masih cukup baik untuk pemakaian kasual
Layar Super AMOLED yang tetap tajam
Kekurangan saat ini:
Sistem operasi yang usang
Tidak mendukung aplikasi atau game terkini
Baterai yang mulai menurun kualitasnya seiring usia
Samsung Galaxy S7 adalah ponsel yang sukses menyatukan desain elegan, performa tinggi, dan fitur unggulan dalam satu paket. Pada masanya, ia menjadi standar baru dalam industri smartphone Android. Bahkan hingga kini, Galaxy S7 tetap dikenang sebagai salah satu ponsel flagship paling sukses dari Samsung, terutama karena kemampuannya memperbaiki kesalahan masa lalu dan menetapkan arah baru untuk masa depan.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Mate XT Ultimate Design
Dunia teknologi dan hiburan telah lama bersinggungan dalam berbagai bentuk, namun Samsung membawa kolaborasi ini ke level yang benar-benar berbeda ketika meluncurkan Samsung Galaxy S6 Iron Man Edition. Diperkenalkan pada tahun 2015 sebagai hasil kolaborasi antara Samsung dan Marvel, edisi terbatas ini bukan hanya ponsel pintar, tetapi juga barang koleksi yang sangat bernilai bagi penggemar superhero — terutama penggemar tokoh ikonik Iron Man dari Marvel Cinematic Universe (MCU).
Dirilis sebagai bagian dari promosi film Avengers: Age of Ultron, Galaxy S6 Iron Man Edition menampilkan desain dan fitur yang menggabungkan kekuatan teknologi Samsung dengan estetika dan gaya khas Iron Man. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa yang membuat edisi ini begitu istimewa, baik dari segi desain, performa, maupun daya tariknya sebagai barang koleksi.
Hal pertama yang mencuri perhatian dari Galaxy S6 Iron Man Edition adalah tampilannya. Ponsel ini hadir dalam kombinasi warna merah metalik dan emas, menggambarkan warna khas dari baju zirah Iron Man. Bagian belakangnya terbuat dari kaca Gorilla Glass dengan warna merah mengilap, sementara bingkai logamnya dilapisi dengan warna emas yang elegan.
Yang membuat desain ini semakin istimewa adalah logo wajah Iron Man yang terpampang besar di bagian belakang, disertai dengan nomor seri khusus yang menunjukkan bahwa ini adalah edisi terbatas. Hanya sekitar 1.000 unit yang dirilis di seluruh dunia, membuatnya menjadi incaran para kolektor gadget dan fans Marvel.
Samsung juga menyertakan wireless charging pad eksklusif berbentuk reaktor arc yang ikonik dari Iron Man, lengkap dengan efek cahaya LED. Kotak penjualannya pun didesain khusus, menampilkan sentuhan desain futuristik dan branding Marvel yang kuat.
Samsung tidak hanya memoles tampilan luarnya saja. Mereka juga mengkostumisasi antarmuka sistem agar selaras dengan tema Iron Man. Saat pertama kali dinyalakan, pengguna disambut dengan animasi boot bertema Avengers.
Tema khusus ini meliputi:
Ikon aplikasi bergaya Iron Man
Wallpaper bertema Avengers
Skema warna antarmuka dengan dominasi merah dan emas
Nada dering khusus
Kostumisasi ini memberikan pengalaman yang sepenuhnya berbeda dari Galaxy S6 versi standar dan membuat pemilik merasa seperti benar-benar memegang bagian dari dunia Marvel.
Di balik desain menawan dan eksklusifnya, Galaxy S6 Iron Man Edition tetap mengandalkan spesifikasi kelas atas yang ditawarkan oleh Galaxy S6 biasa. Berikut adalah ringkasan spesifikasinya:
Layar: 5,1 inci Quad HD Super AMOLED (2560 x 1440 piksel)
Prosesor: Exynos 7420 Octa-core (4x2.1 GHz Cortex-A57 & 4x1.5 GHz Cortex-A53)
RAM: 3 GB
Penyimpanan: 64 GB (tanpa slot microSD)
Kamera Belakang: 16 MP f/1.9 dengan OIS
Kamera Depan: 5 MP
Baterai: 2.550 mAh dengan fast charging dan wireless charging
Sistem Operasi: Android 5.0.2 Lollipop (saat peluncuran)
Meski sekarang spesifikasi tersebut dianggap biasa, pada masanya Galaxy S6 adalah salah satu ponsel Android tercanggih. Layarnya yang tajam, performa yang lancar, dan kamera yang sangat baik menjadikannya pilihan premium untuk pengguna kelas atas.
Karena hanya dirilis dalam jumlah terbatas dan tidak dipasarkan secara global, Galaxy S6 Iron Man Edition menjadi sangat langka. Unit resmi hanya dijual di Korea Selatan, Tiongkok, dan Hong Kong — tiga pasar besar bagi Samsung dan Marvel. Ini membuat edisi ini menjadi barang koleksi bernilai tinggi.
Beberapa unit bahkan dijual dengan harga jauh lebih tinggi dari harga aslinya. Di pasar sekunder seperti eBay, harga Galaxy S6 Iron Man Edition bisa mencapai ribuan dolar, tergantung pada kondisi dan kelengkapan unitnya. Bahkan ada laporan bahwa unit dengan nomor seri 66 (mengacu pada MK 66 di komik Iron Man) dilelang hingga lebih dari USD 35.000.
Nilai koleksi ini terus meningkat karena:
Jumlah unit sangat terbatas
Desain eksklusif dan tidak diproduksi ulang
Keterkaitan dengan franchise Marvel yang sangat populer
Samsung Galaxy S6 Iron Man Edition bukan hanya ponsel koleksi biasa; ini adalah strategi pemasaran brilian yang memperluas jangkauan brand Samsung ke komunitas pop culture. Kolaborasi ini membuka jalan bagi lebih banyak kemitraan antara produsen ponsel dan waralaba hiburan besar.
Berkat kolaborasi ini, Samsung mendapat tempat dalam dunia geek dan fandom, bukan hanya sebagai produsen perangkat keras, tapi sebagai brand yang paham akan gaya hidup konsumennya. Ini juga menjadi inspirasi bagi banyak produsen lain untuk melakukan hal serupa — seperti OnePlus dengan edisi Avengers, atau Oppo dengan edisi khusus karakter Disney.
Jika Anda adalah:
Penggemar berat Iron Man atau Marvel,
Kolektor gadget eksklusif,
Atau penyuka desain ponsel unik,
...maka Samsung Galaxy S6 Iron Man Edition adalah barang yang layak diburu. Meskipun secara teknis sudah tertinggal dari ponsel modern, nilainya terletak pada keunikan, kelangkaan, dan elemen budaya pop yang terkandung di dalamnya.
Namun perlu diingat bahwa karena usianya, banyak unit mungkin mengalami penurunan performa baterai, dan sistem operasinya tidak lagi mendapat update. Oleh karena itu, Galaxy S6 Iron Man Edition sebaiknya diperlakukan sebagai barang koleksi atau memorabilia, bukan sebagai ponsel utama untuk penggunaan sehari-hari.
Samsung Galaxy S6 Iron Man Edition adalah contoh sempurna bagaimana sebuah perusahaan teknologi dapat menciptakan sinergi antara performa tinggi, desain inovatif, dan kekuatan merek hiburan global. Dengan tampilan yang memukau, fitur bertema yang imersif, dan nilai koleksi yang tinggi, ponsel ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol status, gaya hidup, dan kecintaan terhadap karakter legendaris Iron Man.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Mate 60 RS Ultimate Design
Di tengah persaingan sengit pasar smartphone premium, Samsung telah lama dikenal sebagai pionir dalam menggabungkan desain elegan dan spesifikasi mutakhir. Namun, bagi pengguna yang lebih mengutamakan daya tahan fisik perangkat, Samsung menghadirkan varian tangguh dari lini flagship-nya: Samsung Galaxy S6 Active. Diluncurkan pada Juni 2015, smartphone ini ditujukan untuk mereka yang aktif di luar ruangan dan membutuhkan ponsel yang tidak hanya canggih, tapi juga tahan banting, tahan air, dan tahan debu. Artikel ini mengupas secara menyeluruh keunggulan, kekurangan, dan karakteristik unik dari Galaxy S6 Active.
Samsung Galaxy S6 Active memangkas kesan “glamor” yang ditemukan pada Galaxy S6 reguler demi fungsionalitas dan ketangguhan. Dibungkus dalam bodi bertekstur kokoh dengan lapisan karet dan polikarbonat, perangkat ini dibuat untuk bertahan dalam kondisi ekstrem.
Perangkat ini mengantongi sertifikasi MIL-STD-810G, yang berarti telah lulus berbagai pengujian militer seperti ketahanan terhadap tekanan, kelembapan, suhu ekstrem, dan guncangan. Tidak hanya itu, ponsel ini juga memiliki sertifikasi IP68, yang menjadikannya tahan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit dan tahan debu sepenuhnya.
Tombol navigasi fisik menggantikan tombol kapasitif seperti pada Galaxy S6, memberikan kenyamanan lebih saat digunakan dengan sarung tangan atau dalam kondisi basah.
Meskipun dibuat untuk medan berat, Galaxy S6 Active tidak berkompromi dalam hal tampilan visual. Dilengkapi dengan layar Super AMOLED 5,1 inci beresolusi Quad HD (2560x1440), ponsel ini memberikan ketajaman dan kontras luar biasa.
Warna yang hidup dan tingkat kecerahan tinggi membuatnya tetap jelas dilihat di bawah sinar matahari, menjadikannya ideal untuk penggunaan di luar ruangan. Layar ini juga dilapisi dengan Corning Gorilla Glass 4, memberikan perlindungan terhadap goresan dan benturan ringan.
Di bagian jeroan, Samsung Galaxy S6 Active mengusung prosesor Exynos 7420 octa-core (4x2.1 GHz Cortex-A57 + 4x1.5 GHz Cortex-A53) — chipset flagship Samsung saat itu. Prosesor ini dipadukan dengan RAM 3 GB, menghasilkan performa yang sangat responsif, baik untuk multitasking, bermain game berat, maupun merekam video 4K.
Meskipun RAM-nya lebih kecil dibandingkan varian “Plus”, performanya tetap solid berkat penggunaan memori internal UFS 2.0 yang cepat. Sayangnya, seperti S6 reguler, ponsel ini tidak memiliki slot microSD, sehingga pengguna harus puas dengan pilihan kapasitas penyimpanan yang tersedia (32 GB).
Samsung tidak memangkas kualitas kamera pada varian Active ini. Galaxy S6 Active dibekali dengan kamera utama 16 MP f/1.9 yang mampu menghasilkan foto tajam dengan detail tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Fitur optical image stabilization (OIS) membantu mengurangi guncangan saat mengambil gambar atau merekam video.
Kamera depannya beresolusi 5 MP f/1.9, cocok untuk selfie dan video call dengan hasil yang cerah dan jernih. Kamera ini juga mendukung perekaman video 1080p, serta dilengkapi berbagai mode seperti panorama, slow motion, dan mode pro.
Salah satu perbedaan signifikan dari Galaxy S6 Active dibandingkan versi reguler adalah kapasitas baterai yang lebih besar, yaitu 3.500 mAh (dibandingkan 2.550 mAh pada S6 biasa). Peningkatan ini sangat krusial bagi pengguna yang aktif di luar ruangan dan tidak selalu memiliki akses ke charger.
Samsung juga menyematkan fitur Fast Charging dan Wireless Charging, memungkinkan pengisian daya cepat baik dengan kabel maupun nirkabel. Dalam pengujian nyata, perangkat ini mampu bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif.
Galaxy S6 Active menjalankan Android 5.0.2 Lollipop saat peluncuran, dan mendapat pembaruan resmi hingga Android 7.0 Nougat. Antarmukanya menggunakan TouchWiz UI, yang kala itu sudah mulai disederhanakan dan lebih responsif.
Ponsel ini dilengkapi sensor detak jantung, barometer, serta Activity Zone, yaitu aplikasi bawaan Samsung yang menyediakan kompas, stopwatch, senter, dan informasi cuaca — sangat berguna untuk kegiatan luar ruang.
Sayangnya, tidak ada pemindai sidik jari pada Galaxy S6 Active, yang menjadi satu-satunya fitur flagship yang dikorbankan demi desain tahan air dan ketahanan fisik.
Desain tahan banting dengan sertifikasi MIL-STD-810G dan IP68.
Layar Super AMOLED tajam dan cerah.
Performa tinggi dengan prosesor Exynos 7420.
Kamera unggulan 16 MP dengan OIS.
Baterai besar 3.500 mAh + fast & wireless charging.
Fitur outdoor lengkap seperti barometer dan kompas.
Tidak ada slot microSD.
Tidak dilengkapi fingerprint scanner.
Tidak tersedia secara global (awalnya eksklusif AT&T di AS).
Bobot sedikit lebih berat karena proteksi tambahan.
Samsung Galaxy S6 Active mendapat sambutan hangat dari konsumen yang mencari ponsel flagship dengan daya tahan lebih. Namun distribusinya terbatas, terutama karena awalnya eksklusif untuk operator AT&T di Amerika Serikat. Hal ini membuat banyak pengguna global sulit mengakses perangkat ini secara resmi.
Meski begitu, Galaxy S6 Active tetap dikenang sebagai salah satu ponsel outdoor terbaik yang pernah dibuat Samsung. Penerusnya, seperti S7 Active dan S8 Active, melanjutkan warisan ini dengan peningkatan ketahanan dan teknologi.
Secara teknis, Samsung Galaxy S6 Active mungkin sudah melewati masa keemasan. Dukungan perangkat lunak sudah berakhir, dan komponen seperti baterai mungkin mengalami degradasi. Namun, dengan spesifikasi solid dan fitur tahan banting, perangkat ini masih bisa menjadi pilihan untuk penggunaan ringan, perangkat cadangan, atau bagi mereka yang bekerja di lingkungan ekstrem.
Bagi kolektor atau penggemar teknologi, Galaxy S6 Active juga memiliki nilai historis karena menjadi simbol keberanian Samsung dalam menghadirkan flagship outdoor yang tidak sekadar gimmick.
Samsung Galaxy S6 Active adalah perwujudan sempurna dari ponsel yang bisa diajak “kerja keras”. Dengan performa kelas atas, baterai besar, kamera canggih, dan daya tahan militer, perangkat ini menargetkan segmen pengguna yang tidak ingin kompromi antara kekuatan dan teknologi.
Meski kini banyak ponsel rugged hadir di pasaran, Galaxy S6 Active tetap menjadi tolok ukur dan inspirasi bagi produsen lain. Bagi pengguna yang butuh smartphone tangguh dengan kemampuan premium, S6 Active adalah legenda yang patut dikenang.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Mate 50 RS Porsche Design
Samsung Galaxy S6 Edge Plus, yang diluncurkan pada Agustus 2015, merupakan perluasan dari konsep desain revolusioner yang diperkenalkan lewat Galaxy S6 Edge. Dengan layar yang lebih besar dan berbagai penyempurnaan pada sisi performa dan fitur multimedia, perangkat ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna premium yang menginginkan lebih dari sekadar ponsel pintar. Artikel ini akan mengulas secara lengkap Samsung Galaxy S6 Edge Plus, mulai dari desain, layar, performa, kamera, baterai, hingga warisan teknologinya di industri smartphone.
Samsung Galaxy S6 Edge Plus menampilkan desain yang menjadi ciri khas era baru Samsung — bodi kaca di depan dan belakang yang dilapisi Gorilla Glass 4, dipadu dengan bingkai logam yang ramping dan kuat. Ciri utamanya tentu saja adalah layar lengkung di kedua sisi, yang tidak hanya memberikan efek visual memukau tetapi juga fungsi tambahan dalam bentuk Edge Panel.
Perangkat ini sangat tipis dengan ketebalan hanya 6,9 mm dan bobot sekitar 153 gram. Meskipun memiliki layar besar 5,7 inci, ponsel ini tetap terasa nyaman digenggam berkat lengkungannya yang ergonomis. Warna-warna premium seperti Gold Platinum, Black Sapphire, dan Silver Titanium menambah kesan mewah dan eksklusif.
Galaxy S6 Edge Plus menggunakan layar Super AMOLED berukuran 5,7 inci dengan resolusi Quad HD (2560 x 1440 piksel), menghasilkan kerapatan piksel 518 ppi. Warna tampak hidup, kontras tinggi, dan visibilitas luar ruangan sangat baik. Samsung benar-benar memanfaatkan teknologi AMOLED untuk memberikan pengalaman visual yang imersif.
Layar lengkung juga mendukung fitur Edge Screen, seperti People Edge, Apps Edge, dan Edge Lighting. Dengan fitur-fitur ini, pengguna dapat mengakses kontak favorit, aplikasi penting, dan menerima notifikasi dengan cara yang lebih intuitif.
Di balik tampilan luar yang mewah, Galaxy S6 Edge Plus membawa chipset Exynos 7420 octa-core (4x2.1 GHz Cortex-A57 & 4x1.5 GHz Cortex-A53) yang sangat bertenaga pada masanya. Chipset ini merupakan hasil dari proses fabrikasi 14nm, yang memberikan efisiensi daya dan performa tinggi.
Didukung dengan RAM 4 GB LPDDR4, ponsel ini mampu menangani multitasking berat, menjalankan game grafis tinggi, serta pengalaman browsing dan media sosial yang lancar. Untuk penyimpanan, tersedia opsi 32 GB dan 64 GB dengan teknologi UFS 2.0, namun tanpa slot microSD — sesuatu yang menjadi kontroversi di kalangan pengguna setia Samsung.
Samsung Galaxy S6 Edge Plus dibekali dengan kamera belakang 16 MP f/1.9 dengan teknologi optical image stabilization (OIS), autofocus cepat, dan dukungan video hingga 4K 30fps. Kamera ini mampu menghasilkan foto yang tajam, jernih, dan cerah, baik dalam kondisi cahaya terang maupun minim.
Kamera depannya memiliki resolusi 5 MP f/1.9, yang cukup baik untuk selfie dan video call. Samsung juga menyematkan berbagai mode pemotretan seperti panorama, slow-motion, fast motion, dan virtual shot untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Salah satu peningkatan utama pada S6 Edge Plus dibandingkan pendahulunya adalah fitur audio yang lebih baik. Samsung menyematkan audio playback 24-bit/192kHz, mendukung file audio berkualitas tinggi dan menghadirkan suara yang jernih dan kaya detail.
Selain itu, perangkat ini juga mendukung screen mirroring, NFC, dan Bluetooth 4.2 dengan A2DP dan aptX, menjadikannya pilihan ideal untuk konsumen yang mengutamakan multimedia dan hiburan mobile.
Dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh, Galaxy S6 Edge Plus mampu bertahan seharian dalam pemakaian normal. Samsung membekalinya dengan fitur Fast Charging via kabel dan wireless charging berbasis Qi/PMA. Pengisian daya dari 0% ke 100% bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 90 menit menggunakan charger resmi Samsung.
Ini juga menjadi salah satu smartphone pertama yang mendukung fast wireless charging, menegaskan posisi Galaxy S6 Edge Plus sebagai pelopor dalam inovasi pengisian daya nirkabel.
Galaxy S6 Edge Plus hadir dengan pemindai sidik jari di tombol Home yang responsif dan akurat. Ada juga sensor detak jantung di bagian belakang, yang dapat digunakan untuk mendukung aplikasi kesehatan seperti Samsung Health.
Sayangnya, seperti Galaxy S6 Edge biasa, perangkat ini tidak tahan air dan tidak menyediakan slot microSD atau baterai yang dapat dilepas. Ini menjadi bagian dari perubahan besar Samsung dalam mendesain perangkat yang lebih ramping dan premium, namun dengan beberapa kompromi.
Samsung menyematkan Android 5.1.1 Lollipop pada saat peluncuran, dengan antarmuka TouchWiz UI yang sudah jauh lebih ringan dibandingkan generasi sebelumnya. Pengguna juga bisa menikmati fitur seperti Multi-Window, Smart Stay, dan Smart Manager untuk manajemen perangkat yang efisien.
Perangkat ini mendapat pembaruan hingga Android 7.0 Nougat, namun setelah itu Samsung menghentikan update resminya. Meskipun begitu, komunitas pengembang independen menyediakan berbagai custom ROM bagi pengguna yang ingin memperbarui sistem operasi.
Galaxy S6 Edge Plus mendapat sambutan positif dari konsumen dan kritikus. Desain melengkungnya menjadi tren tersendiri, diikuti oleh seri Galaxy S7 Edge dan berbagai produsen lain yang mulai melirik konsep layar fleksibel.
Meskipun sempat menuai kritik karena menghilangkan fitur-fitur seperti slot microSD, baterai removable, dan ketahanan air, Galaxy S6 Edge Plus tetap menjadi simbol transisi penting bagi Samsung ke arah ponsel premium dengan desain yang memikat.
Di tahun-tahun berikutnya, Galaxy S6 Edge Plus mulai tertinggal dari segi perangkat lunak dan keamanan. Namun, bagi penggemar koleksi teknologi atau pengguna yang membutuhkan perangkat sekunder untuk browsing, media sosial, atau streaming ringan, S6 Edge Plus masih bisa diandalkan.
Namun perlu dicatat bahwa ketersediaan suku cadang dan pembaruan perangkat lunak resmi sudah sangat terbatas, sehingga pengguna harus berhati-hati dalam perawatannya.
Samsung Galaxy S6 Edge Plus adalah perangkat yang menyatukan keindahan desain dan kekuatan performa. Dengan layar besar melengkung, kamera unggulan, performa tinggi, dan fitur premium, ponsel ini menjadi perwujudan kemajuan teknologi Samsung di pertengahan dekade 2010-an.
Meski kini telah tergantikan oleh model-model yang lebih modern, warisan Galaxy S6 Edge Plus masih terasa. Ia adalah simbol inovasi berani Samsung — mengubah standar desain, mengenalkan teknologi baru, dan mendefinisikan ulang pengalaman pengguna ponsel flagship.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Mate 20 Porsche Design
Pada tahun 2015, Samsung memperkenalkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya di dunia ponsel pintar: sebuah layar melengkung di kedua sisi perangkat. Inilah yang menjadikan Samsung Galaxy S6 Edge bukan sekadar ponsel cerdas biasa, tetapi simbol dari lompatan inovatif yang berani. Dengan bodi premium, layar Super AMOLED yang melengkung, dan performa flagship, S6 Edge membuka babak baru dalam desain dan teknologi mobile. Artikel ini akan membahas secara komprehensif segala hal yang membuat Galaxy S6 Edge menjadi perangkat ikonik.
Hal pertama yang mencuri perhatian dari Galaxy S6 Edge adalah layar melengkung di sisi kanan dan kiri. Ini bukan hanya elemen estetika, tapi juga membuka peluang baru dalam interaksi antarmuka. Desain ini terasa futuristik dan mempertegas dominasi Samsung dalam inovasi layar smartphone.
Material yang digunakan pun telah bertransformasi total dari pendahulunya, Galaxy S5. Tidak ada lagi plastik – kini Samsung menggunakan kaca Gorilla Glass 4 di bagian depan dan belakang, dipadukan dengan rangka aluminium. Sentuhan ini membuat S6 Edge terasa jauh lebih premium, solid, dan elegan.
Galaxy S6 Edge mengusung layar Super AMOLED 5,1 inci dengan resolusi Quad HD (1440 x 2560 piksel) dan kerapatan piksel mencapai 577 ppi. Warna yang ditampilkan sangat hidup, kontras tajam, dan visibilitas luar ruang sangat baik. Bahkan di bawah cahaya matahari langsung, layar S6 Edge tetap mudah dibaca.
Lengkungan layar bukan hanya untuk gaya; ia menawarkan fitur seperti Edge Lighting, People Edge, dan Information Stream yang memungkinkan pengguna mengakses kontak favorit, notifikasi, dan jam malam hari tanpa membuka layar utama.
Di balik tampilannya yang mewah, Galaxy S6 Edge memiliki tenaga besar berkat chipset Exynos 7420 octa-core, yang merupakan salah satu prosesor 14nm pertama di dunia smartphone. Dipadukan dengan RAM 3 GB LPDDR4 dan GPU Mali-T760MP8, performanya sangat gesit untuk multitasking, gaming, maupun penggunaan sehari-hari.
Tidak hanya itu, Samsung juga menyematkan storage UFS 2.0 yang secara signifikan lebih cepat dibanding eMMC 5.0 yang umum digunakan pada waktu itu. Sayangnya, Galaxy S6 Edge tidak menyediakan slot microSD, sehingga pengguna harus puas dengan pilihan kapasitas internal 32, 64, atau 128 GB.
Sektor kamera menjadi salah satu kekuatan utama Galaxy S6 Edge. Kamera belakang beresolusi 16 MP f/1.9 dengan fitur optical image stabilization (OIS) dan auto HDR mampu menangkap gambar tajam dengan warna alami, baik dalam kondisi terang maupun minim cahaya.
Sementara itu, kamera depannya beresolusi 5 MP f/1.9, sangat memadai untuk kebutuhan selfie dan video call. Hasil tangkapan kamera tetap kompetitif bahkan jika dibandingkan dengan ponsel kelas menengah masa kini.
S6 Edge dibekali baterai berkapasitas 2.600 mAh. Meskipun bukan yang terbesar, Samsung mengimbangi dengan efisiensi daya dari prosesor 14nm dan sistem manajemen daya yang ditingkatkan.
Fitur Fast Charging memungkinkan pengisian dari 0 hingga 50% dalam waktu sekitar 30 menit. Selain itu, dukungan terhadap wireless charging (Qi dan PMA) menjadikan S6 Edge sebagai salah satu pelopor dalam pengisian daya nirkabel di segmen flagship.
Samsung menyematkan berbagai fitur tambahan yang meningkatkan pengalaman pengguna:
Fingerprint Scanner di tombol Home yang kini lebih cepat dan akurat dibanding generasi sebelumnya.
Heart Rate Sensor di bagian belakang, yang bisa diintegrasikan dengan aplikasi Samsung Health.
IR Blaster, memungkinkan ponsel digunakan sebagai remote TV dan perangkat elektronik lainnya.
Samsung Pay yang didukung teknologi NFC dan MST, memungkinkan transaksi pembayaran digital lebih luas.
Walaupun mengesankan, Galaxy S6 Edge bukan tanpa kelemahan. Beberapa di antaranya adalah:
Baterai tidak bisa dilepas, sebuah perubahan drastis dari seri-seri Galaxy sebelumnya.
Tanpa slot microSD, membatasi fleksibilitas penyimpanan.
Rentan terhadap retak dan gores, karena penggunaan kaca di kedua sisi bodi.
Tidak tahan air, berbeda dengan Galaxy S5 yang memiliki sertifikasi IP67.
Keputusan Samsung untuk menghapus fitur-fitur seperti slot memori dan baterai yang bisa dilepas memicu perdebatan di kalangan pengguna setia.
Galaxy S6 Edge diterima dengan antusias oleh pasar dan media teknologi. Ia memenangkan banyak penghargaan seperti:
“Best New Handset” di MWC 2015.
“Best Smartphone 2015” oleh berbagai media global.
Desainnya yang menawan dan performa luar biasa membuat S6 Edge menjadi simbol kemewahan dan inovasi. Meskipun dijual dengan harga lebih tinggi daripada Galaxy S6 biasa, banyak pengguna bersedia membayar lebih untuk desain melengkung yang ikonik.
Samsung Galaxy S6 Edge tidak hanya menjadi perangkat mewah, tapi juga inspirasi bagi generasi Galaxy berikutnya seperti S7 Edge, S8, bahkan Note dan Z Fold. Konsep layar melengkung menjadi tren, dan banyak produsen mencoba mengikuti jejaknya.
Lebih dari itu, S6 Edge menandai pergeseran strategi Samsung dalam merancang smartphone—menekankan pada desain premium, bahan berkualitas, dan fitur futuristik yang membedakannya dari kompetitor.
Meskipun usianya sudah hampir satu dekade, Galaxy S6 Edge masih memiliki tempat di hati para penggemar teknologi. Dengan pembaruan sistem operasi yang terbatas dan performa yang tidak lagi mendukung aplikasi berat masa kini, ponsel ini mungkin tidak cocok sebagai perangkat utama. Namun sebagai koleksi, ponsel cadangan, atau gadget nostalgia, ia tetap menarik dan menyenangkan digunakan.
Samsung Galaxy S6 Edge adalah langkah berani dan sukses dari Samsung dalam merombak desain ponsel pintar secara menyeluruh. Dari sisi estetika, performa, kamera, hingga fitur tambahan, ia memberikan pengalaman premium yang memuaskan. Meski ada beberapa kompromi, inovasi yang dihadirkannya tak terbantahkan dan tetap menjadi inspirasi dalam dunia teknologi hingga kini.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Porsche Design Mate RS
Dirilis April 2015, Samsung Galaxy S6 menandai perubahan besar bagi Samsung, meninggalkan plastik murah sebelumnya untuk bodi berbahan kaca dan logam, membuktikan bahwa mereka serius memasuki pasar kelas atas . Dalam artikel ini, kita ulas lengkap—dari inovasi hardware dan software, performa, kamera, hingga relevansi di era sekarang.
Galaxy S6 tampil dengan bodi all-glass depan dan belakang, dipadu rangka logam. Desain ramping (6,8 mm) dan ringan (138 g) memberikan kesan premium dan solid. Hal ini juga menciptakan perubahan signifikan dalam persepsi konsumen, di mana S6 menjadi representasi “nilai tinggi” Samsung . Namun, kaca membuatnya rentan terhadap sidik jari dan potensi retak jika terjatuh.
Ponsel ini mengusung layar Super AMOLED 5,1 inci dengan resolusi tinggi 2560×1440 (577 ppi), memberi visual tajam dan kaya warna. Contras tinggi, keterbacaan di luar ruangan baik, dan kecerahan optimal menjadikan layar S6 salah satu terbaik pada masanya.
S6 ditenagai Exynos 7420 Octa (14 nm) dengan RAM 3 GB LPDDR4 dan GPU Mali‑T760. Kinerja cepat, lancar untuk multitasking dan grafis berat, menjadikannya unggulan di tahun itu. UFS storage juga meningkatkan kecepatan baca/tulis data.
Kamera utama 16 MP f/1.9 dilengkapi OIS dan mampu merekam video 4K@30fps. Dpreview menyebut kualitasnya “among the very best”. Kamera depan 5 MP juga didukung OIS dan autofocus, ideal untuk selfie dan video call.
Berjalan pada Android 5.0.2 Lollipop + TouchWiz ringan, S6 memperkenalkan app disable feature, quick-fingerprint unlock, dan Samsung Smart Manager. Fitur hardware meliputi:
Fingerprint scanner di tombol Home supercepat.
Wireless charging dukungan PMA & Qi tanpa penutup belakang tambahan.
Quick charging memungkinkan pengisian cepat .
Heart-rate sensor, IR blaster, dan RGB notification LED.
Beberapa fitur lama dibuang:
Baterai non-removable (2.550 mAh).
Tanpa slot microSD, ruang penyimpanan dibatasi internal 32/64/128 GB.
Tidak tahan air/debu, berbeda dari S5 sebelumnya.
Kelemahan signifikan terutama pada daya tahan baterai—sering dianggap kurang awet dibanding seri sebelumnya.
Kelebihan
Desain premium kaca + logam
Layar Quad HD paling tajam saat itu
Exynos 7420 super cepat & efisien
Kamera terbaik di zamannya
Sensor terkini, wireless + fast charging, fingerprint cepat
Kekurangan
Baterai terbatas & non-removable
Tanpa slot microSD & portasi lebih
Bobot dan bodi rentan gores
Fitur tahan banting dihapus
Reviewer memberi skor tinggi: LaptopMedia menyebut "innovations dalam bodi indah", Gadgets360 memberi pujian untuk performa dan kamera, PhoneArena menyebutnya perubahan desain drastis dan terbaik dari Samsung. Namun kritikus mengingatkan soal baterai dan hilangnya fitur lama.
Galaxy S6 tetap menjadi simbol perubahan Samsung menuju perangkat premium. Komunitas Android bahkan masih menggunakan S6 dengan custom ROM hingga Android 7/10 . Meskipun tidak lagi menerima update keamanan, ia masih menjalankan fungsi dasar seperti browsing, telephony, dan media ringan . Nilai jual bekasnya relatif stabil karena model ini dianggap sebagai "penanda era" smartphone modern .
Samsung Galaxy S6 adalah tonggak desain dan teknologi: mengusung bodi premium, layar superior, performa cepat, dan kamera unggul—meskipun dengan trade-off seperti baterai dan storage. Ia menandai era baru di smartphone, di mana keindahan dan performa saling berpadu.
Jika Anda mengutamakan estetika dan kualitas kamera, serta tidak keberatan dengan baterai non-removable dan penyimpanan internal, maka S6 tetap menjadi perangkat bersejarah—meski digunakan sebagai gadget cadangan atau nostalgia tech collector.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Porsche Design Mate 10