Dirilis pada April 2017, Samsung Galaxy S8 Plus merupakan versi layar besar dari Galaxy S8, mengusung semua terobosan teknologi flagship Samsung dalam bentuk phablet 6,2 inci. Dengan layar Infinity tanpa bingkai, performa flagship, kamera andal, dan ekosistem yang mendukung produktivitas modern, S8 Plus segera menjadi salah satu pilihan utama pencinta Android saat itu — serta warisan teknologi penting dalam evolusi smartphone. Berikut ulasan mendetailnya:
Layar Super AMOLED 6,2 inci QHD+ (2960 × 1440, ~529 ppi) dengan rasio aspek 18,5:9 dan lengkungan layar di kedua sisi menciptakan tampilan immersive tanpa bingkai.
Rasio layar-ke-bodi mencapai sekitar 83%, jauh lebih tinggi daripada kebanyakan layar 16:9 saat itu.
TechRadar menyebutnya sebagai “layar ponsel paling menakjubkan” karena reproduksi warna yang vivid, kontras tinggi, dan sudut pandang lebar.
Layar mendukung standar Mobile HDR Premium, walau konten HDR mobile masih terbatas kala awal peluncuran.
Ditenagai chipset Snapdragon 835 (AS/China) atau Exynos 8895 (global), keduanya diproduksi 10 nm dengan RAM 4 GB.
Penyimpanan internal standar 64 GB (versi 128 GB/6 GB RAM tersedia eksklusif lokal Asia) serta dukungan microSD hingga 256 GB .
Konektivitas unggul: Gigabit LTE, Bluetooth 5.0, NFC, USB‑C 3.1.
Hasil benchmark menunjukkan performa flagship sejati—lancar gaming, multitasking, dan aplikasi berat.
Kamera belakang 12 MP f/1.7 dengan sensor Dual Pixel, OIS, dan autofokus cepat di segala kondisi cahaya.
Gambar jernih dan tajam tetap terjamin, berkat pemrosesan multi-frame dan noise reduction cerdas.
Kamera depan 8 MP f/1.7 plus autofokus menjadi salah satu yang terbaik untuk selfie saat itu.
Sensor sidik jari di bagian belakang, dekat kamera, memicu kritik terkait posisi yang kurang ergonomis.
Samsung melengkapinya dengan iris scanner dan pengenalan wajah, menambah lapisan keamanan.
Bixby hadir lewat tombol khusus—meliputi Vision, Voice, Home. Fitur awalnya belum maksimal, namun membuka potensi AI Samsung.
Samsung DeX, aksesoris berbentuk docking yang mengubah S8 Plus menjadi workstation desktop, lengkap dengan HDMI dan USB hub.
Sertifikasi IP68, tahan air/debu hingga 1,5 m/30 menit.
Baterai 3.500 mAh untuk S8 Plus (vs 3.000 mAh S8), awet seharian penuh.
Fitur pengisian cepat lewat fast charging kabel/nirkabel mendukung aktivitas pengguna modern.
Masih tersedia jack audio 3.5mm—keuntungan bagi audiophile.
Meluncur dengan Android 7 Nougat + Samsung Experience 8.1, mendapat upgrade hingga Android 9 Pie + One UI.
Mendapatkan pembaruan keamanan hingga April 2021, kini sudah menjadi perangkat legacy.
Kelebihan:
Layar besar kuras bingkai dengan kualitas visual terbaik.
Performa flagship cepat, jaringan dan konektivitas terkini.
Kamera andal di segala kondisi.
DeX mendukung produktivitas; jack audio masih tersedia.
Kekurangan:
Sensor sidik jari ditempatkan kurang strategis.
Bixby belum dewasa fungsinya saat peluncuran.
Ketiadaan pembaruan sejak 2021 membuatnya rentan keamanan.
Masih berfungsi sebagai ponsel cadangan handal, terutama untuk penjelajahan, multimedia, dan produktivitas ringan.
Skala performa dan fitur membuatnya sulit tergantikan meski generasi berikutnya kini telah lebih canggih.
Kolektor dan komunitas rom custom (LineageOS, etc.) terus menjaga perangkat tetap relevan & aman.
Samsung Galaxy S8 Plus adalah ponsel berlayar besar yang memadukan estetika luar biasa, teknologi mutakhir, dan fitur produktif dalam satu paket—awal dari tren layar tanpa bingkai, asisten virtual, keamanan biometrik ganda, hingga Mobile Desktop lewat DeX. Meski kini bukan flagship terbaru, ia tetap menjadi simbol era keemasan revolusi smartphone Samsung dan masih layak dipertahankan, dikoleksi, atau diandalkan sebagai perangkat sekunder.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P1 XL