Di era ketika sebagian besar smartphone menekankan layar besar dan bodi plastik, Samsung Galaxy A5 (2015) hadir sebagai pernyataan berbeda – memberikan kombinasi elegan antara desain metal yang premium dan layar Super AMOLED dalam bentuk kompak. Dirilis pada Desember 2014, ponsel ini menjadi salah satu device paling menonjol di kelas menengah atas, menawarkan build berkualitas tinggi dengan ketipisan hanya 6,7 mm dan berat 123 gram.
Galaxy A5 memulai tren metal unibody di lini Galaxy-A, membawa nuansa premium ala Galaxy Alpha tetapi dalam format yang lebih tipis dan elegan. Dengan bingkai aluminium dan bodi belakang plastik matte, perangkat ini tersedia dalam berbagai pilihan warna seperti Pearl White, Midnight Black, Soft Pink, serta Champagne Gold. Sisi ramping dan frame yang membulat membuat ponsel ini nyaman digenggam, menjadi favorit bagi pengguna yang menginginkan estetika namun tetap ergonomis.
Salah satu kekuatan utama Galaxy A5 terletak pada layarnya: 5 inci Super AMOLED dengan resolusi 720 × 1280 (sekitar 294 ppi). Layar ini menawarkan kontras tak terbatas, warna hidup, serta sudut pandang yang lebar. Menurut pengujian GSMArena, di bawah sinar matahari layar tersebut tetap cerah dan nyaman untuk dilihat . Selain itu, Samsung menyertakan mode tampilan seperti Adaptive, Cinema, dan Basic untuk menyesuaikan tone layar sesuai selera penggunanya.
Di balik bodinya yang tipis, Galaxy A5 mengandalkan SoC Snapdragon 410 (Quad-core 1,2 GHz) dan GPU Adreno 306, dipadukan dengan 2 GB RAM dan 16 GB penyimpanan internal (dapat diperluas hingga 64 GB via microSD). Meskipun chipset ini bukan yang paling bertenaga saat itu, pengujian dari Android Authority menyebut UI berjalan lancar, multitasking mumpuni, dan gaming ringan tidak terganggu . Benchmark TechRadar mencatat performanya memadai untuk penggunaan sehari-hari, meskipun kalah jika dibandingkan ponsel kelas premium seperti Snapdragon 800.
Galaxy A5 ditopang oleh kamera utama 13 MP f/2.0 – sensor yang sama dengan Galaxy S4 dengan kemampuan autofocus dan LED flash . Hasil foto dalam kondisi terang menampilkan warna akurat, detail baik, dan opsi mode seperti panorama, GIF, hingga “Rear-cam Selfie”. Kamera depan 5 MP f/2.2, cukup baik untuk selfie dan video call dengan dukungan fitur seperti Beauty mode serta palm selfie.
Ditenagai baterai 2.300 mAh (non-removable), ponsel ini mampu bertahan seharian penuh berdasarkan penggunaan berimbang. NotebookCheck melaporkan durasi sekitar 9–10 jam saat browsing atau menonton video. Android Authority juga menyebutnya mampu mencapai penggunaan harian penuh meskipun tanpa opsi penggantian baterai . Namun, kekurangan utama adalah baterai tak bisa dengan mudah diganti karena desain unibody.
Galaxy A5 datang dengan Android 4.4 KitKat dilapisi TouchWiz Nature UX 3.5, user interface yang menciptakan tampilan lebih bersih dan personalisasi via tema. Ponsel ini mendapat update ke Android 5.0 Lollipop pada 2015, lalu Android 6.0.1 Marshmallow pada Juli 2016, mengikuti komitmen dua tahun dukungan perangkat lunak.
Galaxy A5 dilengkapi berbagai fitur fitur sederhana yang masih relevan di kelasnya:
Jack audio 3,5 mm dan speaker mono (walau penempatan terkadang tertutup saat bermain) .
Dukungan dual-band Wi‑Fi (a/b/g/n), Bluetooth 4.0, GPS/GLONASS, NFC.
Mode Ultra Power Saving, mengubah antarmuka menjadi monokrom dengan fungsi terbatas guna memperpanjang daya saat kritis.
Dalam Reddit, Galaxy A5 2015 dianggap sebagai “salah satu ponsel Samsung terbaik” oleh beberapa pengguna, meski mereka juga mencatat keterbatasan dukungan update dan kecepatan saat digunakan banyak aplikasi modern. Salah satunya:
"One of the best phones I had was the A5 (2015)."
Namun ada juga saran untuk berhati-hati karena update keamanan sudah dihentikan:
"No security updates so not recommendable."
Samsung Galaxy A5 (2015) hadir di saat pengguna menginginkan kualitas yang sedikit di luar mid-range standar—dengan desain ramping, layar cerah, dan performance yang cukup baik. Ponsel ini cocok bagi mereka yang menghargai estetika premium tanpa harus merogoh kocek setinggi flagship.
Namun, bagi pengguna yang mengutamakan prosesor kencang, resolusi layar tajam, dukungan fitur lanjutan seperti fingerprint atau Wi-Fi ac, perangkat ini mungkin terasa terbatas. Di tahun-tahun berikutnya, rumornya di era modern A‑series, Galaxy A5 tetap dikenang sebagai tonggak awal desain metal Samsung yang menjadi etalon di lini menengah.
Bagi penggemar smartphone kompak dengan nuansa premium, Galaxy A5 (2015) tetap layak dikenang—sebagai salah satu ponsel yang membuktikan bahwa "less is more", dan menunjukkan bahwa ukuran kecil bisa menyimpan kualitas besar.
Jika ingin mengetahui lebih detail silahkan kunjungi : Huawei Ascend 201