Diperkenalkan pada Februari 2019, Samsung Galaxy A50 hadir sebagai ponsel mid-range yang memberi gebrakan—desain premium dan fitur kelas atas ala flagship, tapi dengan harga yang bersahabat (~€270 saat rilis). Kombinasi layar Super AMOLED, baterai besar, dan triple-kamera membuatnya langsung populer di pasar global.
A50 memiliki dimensi ramping 158,5×74,7×7,7 mm dan berat hanya 166 g, ideal untuk genggaman satu tangan.. Layarnya berukuran 6,4 inci Super AMOLED Full HD+ (1080×2340) dengan notch tetesan air dan proteksi Gorilla Glass 3, menghadirkan warna kaya dan kontras tajam (~403 ppi).
Desain gradasi Prism Reflective pada punggungnya juga memberi efek visual menarik, menjadikannya terlihat premium tanpa material kaca berat.
Ditenagai chipset Exynos 9610 (10 nm)—quad-core Cortex-A73 dan quad-core Cortex-A53—serta GPU Mali-G72 MP3, perangkat ini lancar untuk penggunaan harian dan game ringan hingga sedang.
Berdasarkan benchmark AnTuTu ~144.000 poin, Galaxy A50 memberikan pengalaman mulus, meski bukan untuk gaming berat intensif.
Tersedia varian RAM 4/6 GB dan penyimpanan 64/128 GB yang bisa diperluas hingga 512 GB via microSD.
Dengan kapasitas 4.000 mAh dan fitur fast-charging 15 W, Galaxy A50 punya daya tahan impresif—lebih dari 12 jam browsing dan hampir 16 jam video looping.
Pengujian endurance menunjukkan nilai 98 jam, unggul di kelasnya.
Pengisian penuh butuh sekitar 1–1,5 jam.
Reddit juga menyebutnya sebagai “tank” yang masih bisa andal setelah 5 tahun pemakaian, walau baterai menurun menjadi ~75% health setelah lama digunakan.
A50 memiliki konfigurasi kamera belakang:
25 MP f/1.7 (wide) dengan PDAF, sensor Sony IMX576
8 MP f/2.2 (ultra-wide) 123°
5 MP f/2.2 (depth sensor) untuk efek bokeh
Kamera depannya juga 25 MP f/2.0 untuk selfie.
Pengujian Digital Trends mencatat performa HDR memuaskan, hasil siang hari tajam dan hidup, walaupun tidak setajam Google Pixel 3a. Efek live focus bekerja baik namun pemburaman terkadang terlalu agresif.
NotebookCheck menyebut kamera utama unggul di kondisi rendah cahaya jika dibandingkan pesaing sekelasnya.
Ponsel ini masih mempertahankan jack audio 3,5 mm, sambil mendukung USB-C, Bluetooth 5.0, NFC (tergantung pasar), dual‑band Wi-Fi ac, GPS lengkap, dan radio FM.
Speaker mono-nya cukup keras (68,9 dB dalam pengujian), tetapi kualitas tinggi tidak terlalu istimewa.
Sensor fingerprint optik di bawah layar menjadi salah satu fitur premium pertama di segmen menengah Samsung.
Memulai dari Android 9 (Pie) One UI 1.1, A50 sudah diupgrade hingga Android 11 dengan One UI 3.1.
Samsung menjanjikan pembaruan keamanan berkala dan sedikit pembaruan fitur—meskipun bukan tiga tahun OS utama seperti Pixel, namun cukup menarik untuk kelas mid-range.
Pengguna dilaporkan menghapus bloatware via de‑bloat, meningkatkan performa.
Kelebihan utama
Desain premium, ringan, dan bingkai kokoh
Layar AMOLED cerah dengan notch minimal
Performa lancar untuk aktivitas harian dan gaming ringan
Kamera triple lengkap dengan ultra‑wide dan depth sensor
Baterai besar tahan lama & fast charging
Fingerprint under-display dan jack audio jadi nilai tambah
Kekurangan
Tidak tahan air (IP rating absen di seri A50 meski turunannya A51 mendapat IP68)
Kamera malam tidak sempurna, tanpa OIS dan portrait oversaturated
Speaker kualitas biasa saja
Performa bisa turun setelah 2–3 tahun, beberapa pengguna mengalami hang, restart, dan overheating
Dukungan perangkat lunak resmi berakhir 2023 (security patch terakhir), sehingga sudah EOL
Di Reddit, banyak pengguna memuji A50 sebagai “workhorse” yang awet hingga 5 tahun, tanpa kendala berarti, hanya butuh battery replacement setelah lama dipakai.
Namun, ada juga yang frustasi dengan penurunan performa, hang, dan lag setelah update Android 10 atau lama digunakan.
Samsung Galaxy A50 adalah ponsel mid-range yang mendefinisikan standar: desain premium, layar AMOLED tajam, kinerja cukup, kamera lengkap, dan baterai handal—all at a friendly price point.
Meski sudah usang dari sisi perangkat lunak dan hardware, A50 terbukti tahan lama dan masih relevan untuk pengguna ringan–sedang hingga 2025. Bagi yang menginginkan ponsel seimbang tanpa harus membeli flagship, A50 tetap rekomendasi solid—terutama dalam kondisi bekas yang terawat.
Jika ingin mengetahui lebih detail silahkan kunjungi : Huawei Ascend Y220