Diluncurkan pada Mei 2018, Samsung Galaxy A6 Plus menawarkan kombinasi yang menarik: layar besar 6 inci Super AMOLED FHD+, bodi logam premium, dan sistem kamera ganda—fitur yang dulunya eksklusif di kelas flagship. Mari kita jelajahi apa yang membuatnya tetap relevan meski hadir lebih dari 6 tahun lalu.
A6 Plus tampil menawan dengan unibody metal ramping setipis 7,9 mm dan berat 186 g yang terasa solid di genggaman.
Layar 6,0 inci Super AMOLED beresolusi 2220×1080 piksel dan rasio 18.5:9 membawa pengalaman visual cerah, kontras dalam, serta bezel tipis Infinity Display—ideal untuk konsumsi multimedia.
Didukung chipset Snapdragon 450 (14 nm), dipasangkan dengan RAM 4 GB dan storage 64 GB (plus microSD hingga 256 GB).
Untuk tugas harian seperti media sosial, browsing, dan multitasking ringan, performanya cukup. Namun saat digunakan untuk aplikasi berat atau game grafis tinggi, sedikit lag masih muncul, karena chipset ini lebih cocok di range sub‑€130.
A6 Plus dibekali baterai 3.500 mAh—cukup tahan untuk penggunaan harian dalam 1–1,5 hari.
Fitur Always‑On Display juga membantu pengguna melihat waktu dan notifikasi tanpa mengaktifkan layar penuh.
Sayangnya, hanya charger 7,75 W (tidak fast charging), yang memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk charging penuh.
Di bagian belakang terdapat setup dual-camera: 16 MP f/1.7 utama + 5 MP depth sensor f/1.9, lengkap dengan mode Live Focus untuk efek bokeh.
Sementara kamera depan 24 MP f/1.9 plus LED flash mendukung selfie di kondisi rendah cahaya.
Review menyebut kamera belakang memberikan hasil tajam di kondisi cahaya baik, sementara selfie sangat baik untuk harga ini, meski performa malam hari masih standar .
Jack 3,5 mm untuk headphone tetap hadir—nilai plus di era tanpa port selanjutnya.
Speaker dengan dukungan Dolby Atmos memberi pengalaman audio yang lebih imersif.
Sensor fingerprint (belakang) plus Face Unlock untuk keamanan cepat.
Menjalankan Android 8.0 Oreo dengan antarmuka Samsung Experience 9.0—fitur seperti Multi-Window, Bixby Vision, Dual Messenger, dan Chat Over Video menarik untuk pengguna populer.
Meski tidak mendapat banyak pembaruan OS, antarmuka ini masih terasa cukup modern saat diperkenalkan.
Kelebihan:
Layar Super AMOLED cerah dan tajam
Bodi metal berkualitas premium
Kamera ganda dengan efek bokeh dan selfie berkualitas
Dukungan Dolby Atmos & jack audio
Fitur keamanan lengkap (fingerprint + face)
Kekurangan:
Performa chipset pas‑pasan untuk gaming berat
Charging lambat tanpa fast charge
Kamera rendah cahaya dan dynamic range kurang optimal
Harganya saat diluncurkan relatif tinggi dibanding pesaing spesifikasi serupa
TechRadar menyebut A6+ cocok untuk generasi milenial karena layar dan kamera.
AndroidCentral dan PhoneArena menyoroti kualitas layar sebagai keunggulan utama, meski performa dan charging menjadi catatan.
HindustanTimes menegaskan kamera selfie dan desain metal sebagai nilai plus di segmen harga ~₹26.000 (~USD 350).
Meskipun sudah cukup lama, A6 Plus masih relevan di pasar bekas sebagai alternatif smartphone multimedia yang solid:
layar tajam, kamera lumayan dengan efek Live Focus, serta fitur audio dan keamanan lengkap.
Namun sektor performa dan charging jadi pertimbangan jika dibandingkan dengan model mid-range modern.
Samsung Galaxy A6 Plus berhasil menyajikan teknologi flagship (layar Infinity Display, kamera dual, desain metal) ke segmen menengah. Meski ada kekurangan seperti performa Snapdragon 450 yang biasa dan charging lambat, ia tetap relevan sebagai pilihan bagi pengguna yang lebih mementingkan layar dan kamera selfie.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend Y511