Diperkenalkan pada Maret 2019 sebagai puncak jajaran Galaxy A, Samsung Galaxy A70 hadir sebagai alternatif flagship dengan layar besar, baterai awet, dan performa serbaguna. Dirancang untuk milenial yang suka konten, A70 menunjukkan bahwa “mid-range” pun bisa terasa premium.
Bodinya ramping (7,9 mm, berat 183 g) dengan desain “glasstic” glossy yang menciptakan efek warna gradasi stylish saat terkena cahaya.
Layar 6,7 inci Super AMOLED FHD+ (1080×2400). Panel ini tajam, cerah, dan memiliki rasio visual 20:9 dengan notch U kecil, ideal untuk streaming dan media sosial.
Tersemat sensor sidik jari in-display optik—meski agak lambat, tetap memberikan pengalaman futuristik di kelas menengah.
Mengusung Snapdragon 675 + Adreno 612, hadir versi RAM 6 GB atau 8 GB + 128 GB storage, plus slot microSD khusus (hingga 512 GB).
Pengujian menunjukkan performa smooth untuk multitasking, gaming ringan–sedang, dan transisi UI berjalan stabil.
Kritikan: software bawaan kadang memberat (app ganda dan bloatware), dan sensor sidik jari in-display lamban butuh ketepatan.
Kapasitas besar menjanjikan screen-on-time sekitar 6 jam atau malam-malam kenyang untuk heavy user—dengan daya tahan hingga 1–1,5 hari.
Dukungan 25 W Super-Fast Charging (USB‑C/P‑D) menjadi keunggulan, dengan 30 menit pengisian mencapai 40–42 % baterai.
Setup belakang: 32 MP f/1.7 utama + 8 MP ultrawide + 5 MP depth sensor. Kamera depan: 32 MP f/2.0. Mendukung video Full HD dan slow‑mo.
Siang hari: warna hidup, detail baik, efek bokeh rapi. Ultrawide menawarkan perspektif luas meski detail menurun sedikit.
Rendah cahaya: noise dan blur terlihat, tanpa OIS. Live Focus kadang amburadul pada tepi objek rambut/edges.
Jack 3,5 mm, USB‑C, speaker mono bawah, Bluetooth 5.0, NFC + Samsung Pay + MST, dual‑SIM + microSD slot terpisah.
Speaker biasa, tapi dukungan headset dan dukungan pembayaran via NFC/MST memberi nilai lebih.
Sudah dibekali Android Pie dan One UI 1.1, di-update hingga Android 11 dengan One UI 3.1 – memberikan pengalaman modern dan fitur optimal.
Fitur seperti dark mode, gesture nav, Samsung Health dan Knox tersedia. Meski bloatware terlihat, UI tetap responsif.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Layar Super AMOLED besar & tajam | Sensor sidik jari lambat |
Baterai besar + fast charge 25 W | Build glossy mudah kotor & tergores |
Kamera triple & selfie 32 MP | Low-light kamera mengecewakan |
Performa mantap & RAM besar | Masih banyak bloatware |
GSMArena: “meningkatkan level mid-range, layar dan baterai sangat menonjol”.Android Authority: “desain ergonomis, speaker dan sidik jari perlu peningkatan”.
TechRater/ExpertReviews: puji port design, energi, dan warna, soroti struktur plastik dan masalah fingerprint
Jika Anda butuh layar besar untuk film/Netflix, A70 masih oke.
Baterai tahan lama + fast charge jadi nilai praktis untuk pemakaian harian.
Fitur lengkap: jack audio, slot microSD, NFC, USB-C – memberikan fleksibilitas.
Kekurangannya masih bisa ditoleransi kalau hanya digunakan untuk konten dan social media.
Samsung Galaxy A70 membuktikan bahwa kelas menengah bisa menawarkan pengalaman mendekati flagship: layar besar, baterai kuat, performa lancar, dan kamera serbaguna. Meski ada kompromi di build dan sensor sidik jari, paket lengkap ini tetap relevan untuk pelajar, pekerja, dan penikmat konten visual. Jika Anda mencari unit bekas berkualitas, A70 masih sangat layak dipertimbangkan di 2025.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend Y540