Samsung Galaxy A71, diperkenalkan pada akhir 2019, langsung menjadi primadona di segmen mid-range. Dengan layar Super AMOLED 6,7 inci, performa Snapdragon 730, dan baterai 4.500 mAh lengkap dengan pengisian cepat, A71 menawarkan pengalaman flagship di kisaran harga jauh lebih terjangkau.
Layar: Super AMOLED Plus 6,7 inci (Full HD+, 2400×1080, 393 ppi), panel cerah dengan rasio 20:9 dan HDR-ready.
Pelindung: Gorilla Glass 3 di depan memberikan ketahanan terhadap goresan agar lebih awet.
Desain: Bobot hanya 179 g, ketebalan 7,9 mm, bodi plastik glossy dengan efek prisma warna—tampak elegan namun ringan.
Chipset: Snapdragon 730 (8 nm) + Adreno 618, performa cepat untuk multitasking dan gaming menengah seperti PUBG atau Genshin Impact.
RAM & Memori: Versi 6 GB/128 GB atau 8 GB/128 GB, dukungan microSD hingga 1 TB—ideal untuk penyimpanan besar.
Software: Berbasis Android 10 dengan One UI 2.0, kini sudah menerima update hingga Android 13/One UI 5.0, termasuk 3 tahun pembaruan sistem keamanan.
Setup belakang: 64 MP utama f/1.8 + 12 MP ultrawide + 5 MP macro + 5 MP depth, memungkinkan potret, landscape, dan close-up.
Kamera depannya: 32 MP punch-hole selfie dengan hasil tajam.
Fitur kamera: 4K@30fps, super‑wide-angle, macro, Live Focus, dan slot EIS untuk video stabil.
Ulasan: DXOMark menyebut quad-camera sebagai “impressive setup for the class”, meskipun mode malam kadang inkonsisten.
Kapastias: 4.500 mAh—cukup untuk 1,5–2 hari pemakaian normal.
Charging: Mendukung 25 W Super Fast Charging—isi daya dari 0 ke 50 % dalam 30 menit, penuh sekitar 80 menit.
Audio: Speaker mono bawah; hadir port 3,5 mm dan Dolby Atmos—walau suaranya biasa, tapi tetap fleksibel.
Keamanan & Biometrik: Sensor sidik jari optik di layar + face unlock; meski masuk, kecepatan bisa ditingkatkan.
Lain-lain: NFC, USB‑C, Bluetooth 5, Wi‑Fi, microSD, dual-SIM; sayangnya tanpa sertifikasi water‑resistant atau wireless charging.
✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
---|---|
Layar Super AMOLED besar & cerah | Sensor sidik jari under‑display kadang lambat |
Performa cepat & RAM besar | Tidak ada wireless charging atau sertifikasi IP |
Quad‑camera serbaguna & selfie tajam | Speaker mono kurang bertenaga saat nonton film |
Baterai awet + pengisian 25 W cepat | Bodi plastik mudah berbekas sidik jari |
Expandable storage hingga 1 TB |
Wired menyebut A71 5G menjadi pilihan andal di mid-range, meski sensor biometrik dan bodi plastik jadi catatan.
Tom’s Guide memberi skor 90/100: “A71 tampil seperti flagship, pertanyaannya hanya mengapa flagship harus mahal?”.
NotebookCheck memuji brightness mencapai 834 nits sehingga nyaman dipakai outdoor.
Android Central & SamMobile mengagumi desain prisma dan performa Snapdragon 730, tapi berharap speaker lebih kuat.
Saat ini, A71 masih relevan untuk pengguna yang menginginkan layar besar, performa andal, dan baterai awet. Pilihan alternatif seperti Galaxy A54 mungkin menawarkan chipset baru, layar 120 Hz, dan IP rating, tetapi A71 tetap unggul di kapasitas baterai, kamera, dan estetika desain.
Samsung Galaxy A71 adalah bukti bahwa pengalaman kelas atas bisa dirasakan tanpa harus merogoh kocek flagship. Layar raksasa, performa stabil, kamera serbaguna, dan baterai tahan lama menjadi keunggulan utamanya. Kekurangan seperti bodi plastik dan sensor biometrik biasa masih bisa ditoleransi, terutama dengan harga bekas yang kini jauh lebih menarik.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Ascend Y550