Samsung Galaxy C5, diperkenalkan pada Mei 2016 di China dan tersedia global beberapa bulan kemudian, hadir sebagai smartphone mid-range premium—menggabungkan bodi metal tipis, layar cerah Super AMOLED, dan RAM besar dalam format ringkas 5,2″.
Dimensi 145,9 × 72 × 6,7 mm, berat hanya 143 g, menjadikannya salah satu smartphone paling ramping saat itu.
Bodi logam dengan antena ala iPhone memberi kesan premium, tersedia dalam varian Gold, Dark Gray, Pink Gold.
Sensor sidik jari ditempatkan di tombol home depan, menjamin keamanan tanpa mengorbankan keindahan tampilan.
Panel Super AMOLED 5,2″ dengan resolusi 1080×1920 piksel, kepadatan 424 ppi—hasil layar tajam dan warna hidup.
Kontras tinggi, viewing angle luas, dan visibilitas optimal di bawah sinar matahari, membuatnya nyaman untuk streaming maupun membaca.
Ditenagai chipset Snapdragon 617 (4+4 core Cortex-A53) dengan GPU Adreno 405, dikombinasikan RAM 4 GB dan storage 32/64 GB (dapat ditambah microSD hingga 256 GB via slot hibrida).
Suatu saat merepresentasikan “workhorse” seimbang di segmen menengah: lancar untuk sosial media, video, dan bermain game ringan.
Baterai Li-Ion 2.600 mAh, mendukung fast charging 18 W.
Dalam pengujian GSMArena, endurance mencapai ~75 jam, tengah rerata untuk penggunaan sehari penuh.
Kamera belakang 16 MP f/1.9 + dual-tone LED flash, menghasilkan foto tajam dan HDR baik di siang hari; perekaman 1080p/30fps.
Kamera depan 8 MP f/1.9 bagus untuk selfie dan video call .
Keduanya cukup memadai untuk kebutuhan sosial media tanpa klaim flagship.
OS awal Android 6.0.1 + TouchWiz Hero UX, bisa diupgrade hingga Android 8.0 Oreo + Samsung Experience 9.0.
Antarmuka kaya fitur multitasking seperti split-screen, tema, dan optimisasi baterai.
Hybrid dual SIM + microSD, LTE Cat4 (150 Mbps), Wi‑Fi a/b/g/n, Bluetooth 4.2, NFC, GPS/GLONASS/BDS, FM Radio, USB OTG, jack audio.
Konektivitas lengkap ini menjadikannya solusi lengkap tanpa banyak kompromi.
Kelebihan
Desain ramping premium: logam, ringan, dan sensor sidik praktis.
Layar Super AMOLED cerah & tajam.
RAM 4 GB jarang di kelas mid-range saat itu.
Kamera tajam dengan bukaan f/1.9.
Upgrade OS ke Android 8.0, termasuk fitur modern seperti multi-window.
Kekurangan
Snapdragon 617 kurang efisien dan rendah di LTE Cat4 dibanding rival.
Daya tahan rata-rata dibandingkan C7.
Hybrid slot memaksa pilih antara dual SIM atau storage eksternal.
Pengisian cepat namun masih microUSB.
Beberapa pengguna masih memakai Galaxy C5 sebagai handphone kedua karena ringan dan build solid.
Layar AMOLED dan performa sederhana tetap berguna untuk tugas ringan—meskipun Google Play Store sudah tidak lagi kompatibel untuk update.
Harga bekasnya tetap di kisaran Rp 500.000–1 juta, tergantung kondisi.
Samsung Galaxy C5 adalah contoh menarik smartphone mid-range yang menonjol secara desain dan performa di masanya—menggabungkan bodi logam, layar AMOLED, dan RAM besar dalam tubuh yang nyaman digenggam. Meskipun kini sudah usang dari segi software dan kamera, ia tetap relevan sebagai ponsel cadangan solid atau nostalgia teknologi 2016. Jika kamu mencari perangkat ringan dengan performa stabil dan layar berkualitas, C5 masih layak dilirik dalam kategori vintage smartphone.
Jika ingin mengetahui lebih detail silahkan kunjungi : Huawei Y3 II