Diluncurkan pada Maret 2018, Samsung Galaxy S9 Plus menjembatani desain ikonik dari S8 serta beberapa upgrade signifikan pada kamera, performa, dan audio. Bagi yang mencari pengalaman flagship tanpa melompat ke S10 ke atas, S9 Plus menawarkan paket lengkap: layar memukau, kamera variabel aperture dengan lensa ganda, dan dukungan software yang panjang. Di 2025, ia masuk kategori “secondary choice” — namun tetap andal dan penuh karakter.
Layar Super AMOLED 6,2 inci Quad HD+ (2960×1440, ~529 ppi) lengkung di kedua sisi, dengan dukungan HDR10 dan diagonal besar untuk menonton dan multitasking.
Bingkai aluminium serta kaca Gorilla Glass 5 depan dan belakang, ditunjang sertifikasi IP68 tahan air dan debu.
Rancangannya mirip S8+, namun posisi sensor sidik jari kini di bawah kamera, memperbaiki keluhan desain sebelumnya.
Ditenagai Snapdragon 845 (AS/China) atau Exynos 9810 (global) produksi 10 nm, dengan 6 GB RAM dan penyimpanan 64/128/256 GB plus microSD hingga 400 GB.
Kinerja lancar untuk multitasking, game berat, dan produktivitas—masih setara banyak flagship masa kini.
Konektivitas lengkap: LTE Cat‑18, Bluetooth 5.0, NFC, USB‑C 3.1.
Kamera utama 12 MP Dual Pixel dengan aperture variabel f/1.5–2.4, memberikan kontrol optimal di segala kondisi cahaya.
Super Slow‑Mo 960 fps@720p dan kemampuan rekam 4K@60fps—kemampuan langka untuk 2018.
Versi Plus memiliki tambahan kamera telephoto 12 MP f/2.4 dengan 2× optical zoom dan OIS—pertama kalinya fitur ini hadir di seri Galaxy S.
Stereo speaker‑AKG + Dolby Atmos, menghasilkan kualitas suara yang lebih tajam dibanding generasi sebelumnya.
Tetap mempertahankan jack audio 3,5 mm—keunggulan bagi banyak pengguna.
Fitur App Pair & Multi‑Window mendukung produktivitas dengan membuka dua aplikasi simultan.
Sistem biometrik Intelligent Scan menggabungkan pemindaian wajah dan iris untuk penguncian lebih aman.
Disertai Knox security dan integrasi Samsung Pay via NFC & MST.
Dirilis dengan Android 8.0 Oreo + Samsung Experience, dengan jaminan pembaruan hingga Android 10.
Mendukung docking Samsung DeX Pad—mengubah S9 Plus menjadi workstation desktop.
Fitur tambahan seperti Bixby Vision untuk real-time translation, AR Emoji, dan SmartThings.
Daya tahan baterai ~3.500 mAh memberikan waktu talk ~35 jam standby, atau ~20 jam video playback.
Dukungan fast charge kabel & nirkabel memudahkan pengisian cepat.
Tantangan baterai muncul pada penggunaan layar full‑burn QHD+ + HDR, namun fitur optimasi membantu memperpanjang usia pakai.
Perangkat sekunder: Banyak pengguna melaporkan performa mantap untuk penggunaan sehari-hari, browsing, media sosial, dan YouTube.
Custom ROM: Variasi seperti Noble ROM dan CrDroid membawa Android 14 / One UI 6.1 ke perangkat Exynos, memperpanjang umur hingga 2025.
Kritik muncul soal tidak adanya lagi update keamanan resmi dan risiko penggunaan aplikasi perbankan di rom tidak resmi.
Kelebihan:
Layar lebar 6,2″ HDR+ memukau
Kamera dengan aperture variabel & dual-lens telephoto
Stereo AKG & jack headphone
USB‑C, microSD, IP68, DeX—lengkap untuk tahun 2025
Dukungan komunitas custom ROM membangkitkan perangkat tua
Kekurangan:
Baterai cepat menurun pada penggunaan berat
AR Emoji dianggap gimmicky
Tidak lagi menerima update resmi → risiko keamanan aplikasi finansial
Samsung Galaxy S9 Plus adalah flagship matang yang menggabungkan layar besar, konfigurasi kamera variabel aperture + lensa tele, audio stereo, dan desain tahan lama. Di 2025, ia tetap layak sebagai perangkat cadangan atau multitasker mudah, dengan dukungan komunitas yang menjaganya tetap relevan. Bagi yang mencari fitur premium tanpa modernitas ekstrem—S9 Plus menawarkan pilihan ideal.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P7
Dirilis pada Maret 2018, Samsung Galaxy S9 menegaskan diri sebagai pengembangan halus dari S8—menyempurnakan layar, performa, dan terutama kameranya. Dengan desain familiar Infinity Display, chipset terdepan, dan fitur-fitur canggih, perangkat ini dianggap “flagship yang bagus tanpa berlebihan”. Saat ini di 2025, S9 masih relevan sebagai perangkat sekunder yang handal dan memuaskan. Berikut ulasan lengkapnya:
Galaxy S9 mempertahankan layar Super AMOLED 5,8 inci (2.960×1.440, ~570 ppi) dengan rasio 18,5:9, tepian melengkung, dan tanpa notch—“layar paling memukau”.
Materialnya: kerangka aluminium & Gorilla Glass 5 depan-belakang, sertifikat IP68 tahan air dan debu.
Fingerprint kini berada di bawah kamera belakang—penempatan yang lebih mudah digunakan.
Varian global menggunakan Exynos 9810, sementara AS & beberapa negara menggunakan Snapdragon 845—kedua.
Penyimpanan internal 64 GB, dapat diperluas hingga 400 GB lewat microSD.
Konektivitas lengkap: LTE Cat 18 (1,2 Gbps), Wi‑Fi ac, Bluetooth 5.0, NFC, USB‑C.
Benchmark unggul: cepat untuk multitasking, gaming, dan aplikasi berat.
Kamera utama 12 MP dengan aperture variabel f/1.5–f/2.4, memastikan performa baik di kondisi terang dan rendah cahaya—fitur langka sejak Nokia N86.
Hasil foto menangkap detail halus, dynamic range tinggi, dan noise optimal.
Super Slow-Mo 960 fps di 720p memungkinkan momen dramatis walau butuh kondisi cahaya cukup.
Kamera depan 8 MP f/1.7 memungkinkan selfie cerah dan tajam
Galaxy S9 dilengkapi stereo speaker tunable AKG + Dolby Atmos, menciptakan soundstage lebih mendalam dibanding S8.
Jack audio 3,5 mm masih dipertahankan, plus dukungan fast charging kabel/nirkabel.
Dilengkapi sensor sidik jari, iris & pemindaian wajah bersama menjadi Intelligent Scan demi keamanan lebih praktis.
Samsung Knox 3.1 menjaga data tetap terlindungi.
Berbasis Android 8.0 Oreo dengan Samsung Experience, mendukung Samsung DeX Pad agar ponsel jadi workstation desktop.
Bixby Vision, AR Emoji, dan SmartThings hadir, meski beberapa fitur seperti Emoji dianggap gimmicky.
Mengusung baterai 3.000 mAh, Galaxy S9 menyamai daya tahan S8 di penggunaan normal—sekitar 9 jam waktu tes PCMark.
Pengisian cepat hingga full dalam waktu sekitar 70–80 menit.
Galaxy S9 adalah penyempurnaan lebih lanjut dari S8—desain, layar, dan performa hampir identik, namun kamera & audio membedakannya.
Bagi pengguna S7 atau lebih lama, S9 memberikan lompatan signifikan; namun untuk pengguna S8, peningkatan terasa terbatas.
Galaxy S9 telah mendukung update hingga Android 10 secara official.
Dalam komitmen Samsung untuk pengalaman panjang, beberapa model lama kini mendapat One UI 7—meski S9 tidak masuk gelombang pertama, komunitas custom ROM seperti NobleROM membawa Android 14 ke perangkat ini.
Redditor mengungkapkan:
“Despite being released years ago, it runs incredibly smoothly for my day-to-day tasks… surprising performance.”
“I’ve installed Noble ROM… amazing how custom ROMs can breathe new life into older devices like this.”
Sebagai perangkat sekunder, S9 tetap layak digunakan hingga 2025.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Layar terbaik kelasnya, IP68, audio stereo berkualitas tinggi | Baterai relatif kecil vs standar 2025 |
Chipset Snapdragon 845/Exynos 9810, kinerja flagship masih baik | AR Emoji kurang matang, pembaruan resmi terbatas |
Kamera utama variabel aperture & slow-mo 960fps | Tidak lagi mendapatkan dukungan One UI terbaru resmi |
Jack audio, microSD slot, wireless charging | Desain tak banyak berubah dari S8 |
Samsung Galaxy S9 adalah contoh smartphone “emas dalam wujud yang dikenali semua”. Dengan layar memukau, performa flagship, dan inovasi kamera seperti aperture variabel dan pengambilan slow-motion, S9 menyajikan keseimbangan sejati antara fitur dan kepraktisan. Di 2025, meskipun bukan flagship teranyar, S9 tetap layak digunakan—terutama sebagai cadangan atau perangkat multimedia.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P6
Diluncurkan pada 7 Agustus 2017 sebagai versi tangguh Galaxy S8, Samsung Galaxy S8 Active dirancang untuk pengguna yang menginginkan performa dan fitur premium dalam balutan bodi tahan banting. Dengan spesifikasi kelas atas, baterai jumbo, serta sertifikasi militer dan tahan air/debu, ponsel ini cocok untuk petualang, pekerja lapangan, dan mereka yang aktif dalam berbagai kondisi ekstrem. Berikut ulasan detail mengenai keunggulan, kekurangan, dan relevansi perangkat hingga 2025.
Galaxy S8 Active mengubah estetika layar lengkung Galaxy S8 menjadi panel datar 5,8 inci Super AMOLED beresolusi Quad HD+ (2960 × 1440, ~568 ppi), dilapisi Gorilla Glass 5 dan film plastik pelindung, menjadikannya shatter-resistant hingga ketinggian 1,5 m.
Bingkai logam kuat berpadu dengan panel belakang polikarbonat dan bumper karet tebal, memberi kesan "tank" namun tetap relatif ramping—meskipun beratnya mencapai 208 g.
Perangkat memenuhi sertifikasi MIL‑STD‑810G—artinya tahan terhadap goncangan, suhu ekstrem, debu, dan kelembapan.
Sertifikasi IP68 memastikan tahan air dan debu (hingga 1,5 m selama 30 menit).
Redditor menyatakan:
“Screen is shatter‑resistant up to five feet… held up quite well!”
Ditenagai Snapdragon 835 ditambah RAM 4 GB, penyimpanan 64 GB (dengan slot microSD hingga 256 GB), performanya setara Galaxy S8 biasa.
Benchmark menunjukkan performanya lancar untuk multitasking, game berat, dan aplikasi kompleks.
Penguat jaringan LTE juga menunjukkan konektivitas sangat stabil.
Mengadopsi kamera utama 12 MP f/1.7 Dual‑Pixel OIS, hasil foto tajam dan berkualitas, terutama di kondisi rendah cahaya.
Kamera depan 8 MP dengan autofokus, ideal untuk selfie.
Perbedaan utama dibanding S8 biasa adalah baterai 4.000 mAh—33% lebih besar.
PhoneArena mencatat:
“The Active delivers superb battery life… sometimes stretched to nearly 2 full days on a single charge.”
Dukungan fast charging kabel dan nirkabel (Quick Charge 3.0) membuat pengisian cepat dan efisien .
Bobot tambahan dan ketebalan dirancang untuk menampung baterai besar ini.
Diluncurkan dengan Android 7.0 dan UI Samsung Experience, juga menyertakan fitur keamanan Knox. Sensor sidik jari, iris scanner, dan pengenalan wajah tersedia.
Pembaruan OS resmi tersedia hingga Android 9 (Pie), keamanan tersedia hingga April 2021.
Fitur Active Key dan Bixby hadir lewat tombol samping—walau Active Key kini digantikan Bixby.
S8 Active tetap menyediakan jack audio 3,5 mm, NFC, Bluetooth 5.0, USB‑C 3.1, serta Samsung Pay dengan NFC dan MST.
Speaker dan mikrofon mendukung kualitas panggilan baik, dan mendukung Wi‑Fi calling.
Berat dan tebal dibanding S8 biasa—tidak praktis bagi sebagian pengguna.
Tidak ada tombol Active yang dapat diprogram—digantikan Bixby.
Lock OS sejak 2021 → risiko keamanan sejak pembaruan berhenti.
Meski sudah berusia delapan tahun, Galaxy S8 Active masih diminati sebagai secondary device:
Dipakai oleh petualang, teknisi, dan pengguna di alam / lokasi berat
Mendukung ROM custom seperti LineageOS untuk keamanan dan fungsionalitas modern
Redditor menilai:
“It seems to 'hold' the signal much better… no dropouts yet”
Samsung Galaxy S8 Active menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa flagship, baterai luar biasa, dan desain tahan banting. Jika Anda membutuhkan ponsel mampu bertahan di terus menerus, lingkungan keras, atau sebagai cadangan yang andal—model ini masih layak dipertimbangkan. Namun untuk pengguna urban yang mengutamakan desain ramping, mungkin bukan pilihan utama.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P2 4G
Dirilis pada April 2017, Samsung Galaxy S8 Plus merupakan versi layar besar dari Galaxy S8, mengusung semua terobosan teknologi flagship Samsung dalam bentuk phablet 6,2 inci. Dengan layar Infinity tanpa bingkai, performa flagship, kamera andal, dan ekosistem yang mendukung produktivitas modern, S8 Plus segera menjadi salah satu pilihan utama pencinta Android saat itu — serta warisan teknologi penting dalam evolusi smartphone. Berikut ulasan mendetailnya:
Layar Super AMOLED 6,2 inci QHD+ (2960 × 1440, ~529 ppi) dengan rasio aspek 18,5:9 dan lengkungan layar di kedua sisi menciptakan tampilan immersive tanpa bingkai.
Rasio layar-ke-bodi mencapai sekitar 83%, jauh lebih tinggi daripada kebanyakan layar 16:9 saat itu.
TechRadar menyebutnya sebagai “layar ponsel paling menakjubkan” karena reproduksi warna yang vivid, kontras tinggi, dan sudut pandang lebar.
Layar mendukung standar Mobile HDR Premium, walau konten HDR mobile masih terbatas kala awal peluncuran.
Ditenagai chipset Snapdragon 835 (AS/China) atau Exynos 8895 (global), keduanya diproduksi 10 nm dengan RAM 4 GB.
Penyimpanan internal standar 64 GB (versi 128 GB/6 GB RAM tersedia eksklusif lokal Asia) serta dukungan microSD hingga 256 GB .
Konektivitas unggul: Gigabit LTE, Bluetooth 5.0, NFC, USB‑C 3.1.
Hasil benchmark menunjukkan performa flagship sejati—lancar gaming, multitasking, dan aplikasi berat.
Kamera belakang 12 MP f/1.7 dengan sensor Dual Pixel, OIS, dan autofokus cepat di segala kondisi cahaya.
Gambar jernih dan tajam tetap terjamin, berkat pemrosesan multi-frame dan noise reduction cerdas.
Kamera depan 8 MP f/1.7 plus autofokus menjadi salah satu yang terbaik untuk selfie saat itu.
Sensor sidik jari di bagian belakang, dekat kamera, memicu kritik terkait posisi yang kurang ergonomis.
Samsung melengkapinya dengan iris scanner dan pengenalan wajah, menambah lapisan keamanan.
Bixby hadir lewat tombol khusus—meliputi Vision, Voice, Home. Fitur awalnya belum maksimal, namun membuka potensi AI Samsung.
Samsung DeX, aksesoris berbentuk docking yang mengubah S8 Plus menjadi workstation desktop, lengkap dengan HDMI dan USB hub.
Sertifikasi IP68, tahan air/debu hingga 1,5 m/30 menit.
Baterai 3.500 mAh untuk S8 Plus (vs 3.000 mAh S8), awet seharian penuh.
Fitur pengisian cepat lewat fast charging kabel/nirkabel mendukung aktivitas pengguna modern.
Masih tersedia jack audio 3.5mm—keuntungan bagi audiophile.
Meluncur dengan Android 7 Nougat + Samsung Experience 8.1, mendapat upgrade hingga Android 9 Pie + One UI.
Mendapatkan pembaruan keamanan hingga April 2021, kini sudah menjadi perangkat legacy.
Kelebihan:
Layar besar kuras bingkai dengan kualitas visual terbaik.
Performa flagship cepat, jaringan dan konektivitas terkini.
Kamera andal di segala kondisi.
DeX mendukung produktivitas; jack audio masih tersedia.
Kekurangan:
Sensor sidik jari ditempatkan kurang strategis.
Bixby belum dewasa fungsinya saat peluncuran.
Ketiadaan pembaruan sejak 2021 membuatnya rentan keamanan.
Masih berfungsi sebagai ponsel cadangan handal, terutama untuk penjelajahan, multimedia, dan produktivitas ringan.
Skala performa dan fitur membuatnya sulit tergantikan meski generasi berikutnya kini telah lebih canggih.
Kolektor dan komunitas rom custom (LineageOS, etc.) terus menjaga perangkat tetap relevan & aman.
Samsung Galaxy S8 Plus adalah ponsel berlayar besar yang memadukan estetika luar biasa, teknologi mutakhir, dan fitur produktif dalam satu paket—awal dari tren layar tanpa bingkai, asisten virtual, keamanan biometrik ganda, hingga Mobile Desktop lewat DeX. Meski kini bukan flagship terbaru, ia tetap menjadi simbol era keemasan revolusi smartphone Samsung dan masih layak dipertahankan, dikoleksi, atau diandalkan sebagai perangkat sekunder.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P1 XL
Samsung Galaxy S8, diluncurkan pada 27 Maret 2017 dan mulai tersedia sejak 21 April 2017, menjadi salah satu flagship paling bersejarah dari Samsung. Usai insiden Note 7, S8 hadir dengan desain baru yang menonjolkan layar tanpa bingkai, fitur keamanan ganda, performa tinggi, dan ekosistem perangkat serta layanan yang mendukung produktivitas modern. Dalam artikel ini, kita akan membahas setiap aspek Galaxy S8: dari desain hingga legacy‑nya hingga kini.
Layar Super AMOLED 5,8 inci Quad HD+ (2960×1440, ~570 ppi) dengan rasio 18,5:9 disebut sebagai ‘Infinity Display’ karena nyaris tanpa bezel dan tombol Home fisik—sebuah preseden desain premium yang kemudian diikuti banyak brand.
Keunggulan Infinity Display:
Tampilan imersif, ideal untuk menonton (support HDR Premium dan konten 21:9).
Fitur multitasking seperti Snap Window dan Always‑On Display membantu produktivitas sehari-hari.
Gorilla Glass 5 di bagian depan-belakang memberikan perlindungan ekstra.
Meski ukurannya besar, desain ergonomis S8 membuatnya tetap nyaman digenggam.
Galaxy S8 menggunakan dua varian chipset:
Spesifikasi kunci:
Penyimpanan 64 GB, dapat diperluas hingga 256 GB via microSD
Gigabit LTE dan Bluetooth 5.0 untuk kecepatan jaringan & koneksi lebih stabil
USB‑C, NFC, Wi‑Fi ac, dan sensor lengkap seperti iris dan fingerprint
Kombinasi ini memberikan performa lancar untuk gaming, multitasking, hingga produktivitas mobile.
Galaxy S8 mempertahankan kamera S7 dengan upgrade berupa sensor 12 MP f/1.7 dan teknologi Dual Pixel PDAF untuk penguncian fokus cepat bahkan di kondisi gelap.
Penambahan software artifisial seperti multi‑frame processing membuat hasil foto tetap tajam dan minim blur, dan kamera depan 8 MP f/1.7 menjadi salah satu yang terbaik untuk selfie saat itu .
Samsung menghadirkan dua opsi unlock:
Fingerprint di bagian belakang
Iris scanner yang bekerja cepat di kondisi minim cahaya
Pengguna juga bisa memanfaatkan fitur Secure Folder dan Samsung Pass yang terintegrasi di platform Galaxy.
Samsung menambahkan tombol khusus untuk Bixby, asisten AI yang dilengkapi Vision, Voice, dan Home.
Fitur utamanya:
Pengenalan objek lewat kamera (Vision)
Kontrol aplikasi lewat perintah suara (Voice)
Rekomendasi personal seperti kalender, berita (Home)
Walau awalnya penuh janji, Bixby Vision dan responnya dinilai terfragmentasi pada saat peluncuran .
Unik dari S8: bisa digunakan sebagai desktop via Samsung DeX Dock, lengkap dengan Ethernet, USB, dan HDMI.
Dengan DeX, S8 mendukung produktivitas tingkat tinggi, cocok untuk presentasi, editor dokumen, bahkan remote working.
Galaxy S8 dibekali sertifikasi IP68 untuk tahan air/debu, fast charging (kabel/nirkabel), serta baterai 3000 mAh — cukup untuk pemakaian harian.
Samsung memastikan daya tahan baterai lebih baik dibanding generasi sebelumnya berkat uji keamanan delapan tahap.
S8 menjalankan Android 7.0 Nougat dengan overlay Samsung Experience 8.1, disertai One UI baru setelah update Android Oreo.
Samsung menjanjikan dua tahun update OS + dua tahun patch keamanan, dan secara resmi mendukung hingga Android Pie (hingga April 2021).
Saat rilis, harga Galaxy S8 di UK adalah £689, sementara S8+ £779; mendapat sambutan positif karena desain inovatif dan fitur lengkap.
Pada tahun 2025, meski banyak pengguna memindah ke model lebih baru, masih banyak yang menganggap S8 sebagai "Corolla dari smartphone": awet, andal, dan praktis.
Galaxy S8 berjasa mengubah tren industri:
Mendorong layar fullscreen di smartphone flagship
Menyatukan keamanan biometrik ganda dalam satu perangkat
Meluncurkan ekosistem mobile desktop lewat DeX
Menjadikan Bixby cikal bakal voice AI Samsung
Meskipun OEM dan software sudah usang, bagi penggemar estetika dan pengguna IoT, S8 tetap bernilai – apalagi jika dibekali custom ROM agar tetap aman dan fleksibel.
Samsung Galaxy S8 adalah tonggak penting dalam evolusi smartphone Android. Dengan desain Infinity Display, keamanan biometrik lengkap, performa tangguh, kamera hebat, dan layanan produktivitas canggih seperti DeX dan Bixby, ia menetapkan standar baru yang diikuti generasi selanjutnya. Untuk yang mencari smartphone full‑fit dari era keemasan Galaxy, S8 masih layak dipakai—atau sekadar dinikmati sebagai piece of mobile history.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P1 S
Pada Juni 2016, Samsung memperkenalkan varian ekstrem dari flagship Galaxy S7: Samsung Galaxy S7 Active. Di tengah persaingan smartphone flagship berdesain premium, S7 Active memilih jalur berbeda—mengutamakan ketangguhan, daya tahan super, serta fitur unggulan yang cocok untuk pengguna di lingkungan keras. Tidak hanya sekadar flagship dengan pelindung tambahan, S7 Active dirancang sebagai perangkat primer bagi pekerja lapangan, petualang, maupun pengguna yang butuh perangkat tahan banting. Berikut ulasan mendalam tentang keunggulan, kekurangan, dan relevansi S7 Active hingga kini.
Samsung Galaxy S7 Active menggunakan desain berbeda dari Galaxy S7 biasa:
Dimensi: 148,8 × 74,9 × 9,9 mm; berat 185 gram
Material: bingkai logam + body plastik/polycarbonate dengan lapisan karet anti-slip
Layar gShatter-resistant berbahan Gorilla Glass 4 dan kaca yang tahan benturan lebih baik
Review menyebut ponsel ini "lebih mirip tank" dan sanggup bertahan dari jatuh hingga 1,5–1,8 m . Meski lebih tebal dan besar, ini kompromi wajar demi ketahanan ekstrem sekaligus memberikan rasa aman tanpa perlu casing tambahan.
S7 Active membawa dua kelas ketahanan tinggi:
Kompatibel MIL‑STD‑810G — diuji tahan terhadap debu, guncangan, suhu ekstrem, kelembaban, dan garam semprot.
IP68 — tahan air hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit, serta susah dimasuki debu.
Praktiknya, review nyata mencatat perangkat tetap berfungsi normal setelah terjatuh atau terkena pasir laut membuatnya cocok digunakan di konstruksi, outdoor, bahkan lingkungan industri.
Walau berbodi tangguh, S7 Active nyaris sama kuat dengan Galaxy S7 biasa:
Chipset: Snapdragon 820, RAM 4 GB, UFS 2.0 32 GB + microSD
Layar: 5,1″ Quad HD Super AMOLED, 576 ppi, dilengkapi Always‑On Display
Kinerja: skor AnTuTu & 3DMark setingkat atau sedikit unggul dibanding S7 ― performa kencang, lancar multitasking & gaming
Dengan spesifikasi flagship, pengalaman pengguna tetap tajam dan responsif meski digunakan di lokasi kerja atau outdoor.
Kualitas setara Galaxy S7:
12 MP Dual Pixel, f/1.7, OIS, hasil tajam, cepat, dan handal di kondisi minim cahaya
Kamera depan 5 MP, cukup untuk selfie dan video call
Ditingkatkan signifikan ke 4.000 mAh (vs 3.000 mAh pada S7), memberikan daya tahan hingga 32 jam bicara, dan dukungan fast & wireless charging. Cocok bagi pengguna yang jauh dari jangkauan listrik dalam waktu lama.
Programable: sekali tap membuka Activity Zone (sensor cuaca, barometer, kompas)
Double-tap langsung memanggil emergency SOS
Navigasi ditunjang tombol ‘hard' untuk home/back/recent—lebih nyaman digunakan dengan tangan basah atau sarung tangan .
Basis Android Marshmallow + TouchWiz
Terdapat bloatware dari AT&T pada versi eksklusif AS, meski tidak menghambat performa
Karena eksklusif untuk AT&T, banyak pengguna global hanya bisa membeli melalui import.
Ketahanan ekstra: tahan jatuh, air, debu, suhu ekstrem
Performa flagship & kamera canggih
Baterai awet dengan 4.000 mAh + fast charging
Tombol Active menyajikan fitur outdoor praktis
Lebih berat (185 g) dan tebal (9,9 mm)
Desain kurang elegan dibanding S7 standar
Hanya dijual di AS (AT&T), sehingga impor diperlukan
Tidak mendukung USB-C—masih microUSB
Meski sudah berumur 9 tahun, S7 Active masih dimanfaatkan:
Kuat sebagai ponsel cadangan atau backup untuk adventure/outdoor
Masih cocok untuk komunikasi harian, GPS, dukungan Samsung Pay
Support custom ROM LineageOS memperpanjang umur perangkat meski patch resmi sudah berhenti
Namun, baterai mulai menurun, dan aplikasi modern semakin membutuhkan OS serta hardware terbaru.
Target ideal:
Pekerja lapangan, petualang, teknisi, petani—yang butuh ponsel flagship tahan banting tanpa casing
Pengguna yang ingin tetap menikmati kamera dan performa kelas atas dalam kondisi ekstrem
Kolektor gadget tangguh dari era flagship 2016
Bagi pengguna urban atau fashion, model ini nampaknya terlalu kasar dan tebal.
Samsung Galaxy S7 Active adalah perpaduan kuat antara performa flagship, ketangguhan ekstrem, dan baterai tahan lama. Dengan fitur-fitur seperti MIL-STD-810G, tombol Active, dan kamera Dual Pixel, perangkat ini dapat diandalkan kapan pun dan di mana pun—baik di lokasi konstruksi, alam bebas, atau bencana alam.
Di era smartphone modern, S7 Active tetap unik—lebih mirip “tank” daripada sekadar ponsel. Bagi yang butuh kekuatan dan keandalan tanpa kompromi, serta secara teknis mampu memperpanjang usianya, perangkat ini masih layak digunakan dan bahkan dikoleksi.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Ascend P1 LTE 4G