Samsung Galaxy A8s, yang debut pada Desember 2018, adalah smartphone mid‑range inovatif yang menarik perhatian dunia sebagai ponsel Samsung pertama dengan punch‑hole display—menandai dimulainya era layar tanpa notch. Unit ini dilengkapi layar besar, kamera tribrid, serta performa andal berkat Snapdragon 710. Artikel ini mengulik tiap aspek A8s dalam gaya menarik, komprehensif, dan tanpa plagiat.
Memiliki layar 6,4″ PLS LCD dengan resolusi FHD+ 2340×1080 (403 ppi) dan rasio 19.5:9, A8s menawarkan visual cerah dan luas.
Yang membuatnya ikonik: layar ‘Infinity‑O’—lubang kecil di sudut kiri atas untuk kamera depan, meningkatkan rasio layar-tubuh secara signifikan.
Penutup depan/back Gorilla Glass (3/5) dan bingkai aluminium menciptakan tampil premium, tipis (7,4 mm), dan ringan (173 g).
Ditenagai Snapdragon 710 (2×2.2 GHz + 6×1.7 GHz Kryo 360, GPU Adreno 616), A8s menghadirkan perpaduan antara kecepatan dan efisiensi.
Ditawarkan dalam varian 6 GB atau 8 GB RAM + 128 GB penyimpanan, plus dukungan micro‑SD hingga 512 GB.
Layak untuk game ringan, multitasking, dan aplikasi aktif sehari-hari: “tasks are handled with aplomb while sipping less power”.
Triple kamera belakang:
24 MP (f/1.7, PDAF) utama,
10 MP (f/2.4) telephoto dengan 2 × optical zoom,
5 MP depth sensor untuk efek bokeh natural.
Mampu merekam video hingga 4K@30fps dan slow‑motion 1080p@240fps.
Kamera depan 24 MP f/2.0 dalam punch‑hole:
Memungkinkan Live Focus pada selfie, dan fitur Flaw Detection (notifikasi saat gambar blur, kedip, atau lensa kotor).
Baterai non‑removable 3400 mAh—cukup untuk penggunaan seharian.
Mendukung fast‑charging 18 W USB‑C, mengisi dari kosong ke penuh dalam kurang dari 2 jam.
Fingerprint belakang, face unlock, NFC, Bluetooth 5.0, Wi‑Fi AC, GPS, dan USB‑C.
Dual‑SIM + micro‑SD (hybrid), Galaxy Pay, dan Always‑On Display meningkatkan kenyamanan.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Desain futuristik Infinity‑O & bingkai kaca‑logam | Sistem kamera ketinggalan era; belum ada OIS |
Performa Snapdragon 710 responsif | Tanpa headphone jack |
Kamera depan & belakang tajam | Slot hybrid memaksa memilih SIM atau SD |
Fast charging USB‑C | OS hanya sampai Android 10; belum ada dukungan 5G |
Peningkatan estetika premium | Masih IPS LCD, bukan AMOLED |
Mobilestalk: layar “edge‑to‑edge”, bahan premium, fingerprint mudah dijangkau.
FoneArena: fokus pada performa dan baterai, cocok untuk gaming / multimedia ringan.
Online‑Sciences: hasil foto natural baik siang maupun malam, desain build berkualitas.
Meskipun diluncurkan pada 2018, Galaxy A8s masih relevan bagi pengguna:
Mencari layar besar & desain flagship: Infinity‑O membuatnya tetap terlihat modern.
Hobi fotografi casual siang hari & selfie berkualitas.
Butuh dual-SIM + micro‑SD dan NFC untuk kepraktisan.
Game ringan & komputasi seimbang: Snapdragon 710 masih kompeten.
Namun, pengguna berat mungkin kecewa karena belum 5G dan kemampuan malam hari terbatasi.
Samsung Galaxy A8s adalah tonggak penting dalam evolusi layar smartphone, mempopulerkan desain punch-hole yang kini banyak ditiru. Meski secara teknis sudah tergantikan oleh generasi baru, ia tetap relevan sebagai ponsel mid‑range yang menawarkan estetika premium, fitur lengkap, dan performa seimbang.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y6
Pada April 2018, bersamaan dengan gelaran blockbuster Avengers: Infinity War, Samsung merilis Galaxy A8+ Special Edition bertema Avengers. Edisi sangat terbatas ini hanya diproduksi 500 unit untuk pasar Indonesia dan dirancang sebagai perpaduan menarik antara teknologi, gaya, dan fandom Marvel yang glamor.
Kotak istimewa warna biru dark dirancang khusus, memuat:
Galaxy A8+ biru bertanda eksklusif Avengers,
Kartu logam berlapis emas berangka 1–500,
Enam Infinity Stones mini yang digantungkan pada replika Infinity Gauntlet,
Bonus e‑money edisi Marvel (Mandiri) serta voucher pre-order.
Pre‑order dibuka 30 April–6 Mei 2018 lewat situs resmi Galaxy A series, dan harga resminya mencapai Rp 7.499.000.
Tak berbeda dari versi reguler, perangkat ini mengusung:
Layar 6″ Super‑AMOLED FHD+ Infinity Display (2220×1080), tampilan sinematik sempurna untuk konten hiburan;
Chipset Exynos 7885 (2×A73 @2.2 GHz + 6×A53), GPU Mali‑G71, RAM 4/6 GB, dan memori 32/64 GB plus slot microSD hingga 256 GB;
Baterai 3.500 mAh + fast charging, tahan seharian penuh;
Kamera belakang 16 MP f/1.7; dual‑kamera depan 16 MP + 8 MP f/1.9—ideal untuk selfie dan mode Live Focus;
Sertifikasi IP68 tahan air dan debu hingga 1,5 m selama 30 menit;
Fitur lengkap: jack audio 3,5 mm, USB‑C, dual‑SIM/hybrid, NFC, fingerprint di belakang, Always‑On Display.
Warna biru eksklusif dan tema packaging yang menonjolkan Infinity Stones serta Gauntlet memberikan aura kolektibilitas tinggi bagi para penggemar Marvel. Ini bukan sekadar ponsel, melainkan collector’s item, cocok bagi fan sejati.
Galaxy A8+ (2018) memang sering disamakan sebagai versi “lite flagship”:
Desain kaca-aluminium dan layar Infinity serupa Galaxy S8.
Performa kencang untuk aktivitas sehari‑hari dan game dengan chipset/sistem RAM kuat.
Hasil kamera tajam di kondisi terang, sekalipun masih punya keterbatasan di low-light dan tanpa OIS.
Speaker, fingerprint, dan face‑unlock responsif—semua fitur premium ala segmen atas.
Kelebihan:
Koleksi edisi terbatas dengan tema Avengers
Fitur dan performa premium tanpa harga flagship
Layar luas, tahan air, fast charging
Selfie dual-lens dan kamera belakang tajam di siang hari
Kekurangan:
Limit produksi hanya 500 unit—tidak tersedia terus-menerus
Tetap kamera tanpa OIS, performa inferior dibanding flagship saat buat foto malam
Harga jauh di atas unit biasa karena faktor koleksi
Meski sudah lama dirilis, versi Avengers ini tetap bernilai sebagai memorabilia. Unitnya kini langka, sering dijual di marketplace dengan harga premium. Meski OS hingga Pie, belum mendukung fitur modern, ia tetap disukai karena status eksklusif dan rasa wyjątkowe.
Bagi fans Marvel dan kolektor gadget, ini simbol nostalgia Infinity War.
Samsung Galaxy A8+ Avengers Special Edition bukan hanya panggilan ke tangan penggemar—ia adalah potongan budaya populer. Perpaduan teknologi tangguh segmen menengah dan elemen estetika superhero menciptakan perangkat yang lebih berharga dari sekadar fungsi.
Jika Anda dulu sempat pre-order atau berhasil membelinya, ini bukan sekadar ponsel, melainkan collector’s artifact yang masih memikat hingga kini.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y5C
Samsung Galaxy A8 Star (alias Galaxy A9 Star di China) diluncurkan pada Juni 2018 dan langsung mencuri perhatian di pasar Asia. Dengan layar 6,3 inci tanpa notch, triple kamera tajam, build metal-glass mewah, serta chipset Snapdragon 660, ponsel ini menawarkan sensasi flagship dalam paket mid-range yang elegan.
Layar 6,3″ Super AMOLED FHD+ 2220×1080 px, rasio 18.5:9, menawarkan warna hidup dan kontras tinggi.
Bodi ramping (7,6 mm) berbahan kaca depan-belakang dan bingkai aluminium, terlihat premium seperti Galaxy Note8.
Meskipun bezel tetap agak tebal, layarnya menciptakan pengalaman visual imersif dan sinematik.
Kamera belakang: 24 MP + 16 MP, f/1.7 dengan PDAF, menyediakan efek bokeh Live Focus dan lengkap dengan night, slow-mo, hyperlapse.
Kamera depan: 24 MP f/2.0, ideal untuk selfie berkualitas tinggi; mode Selfie Focus menciptakan efek blur yang natural.
Ulasan mencatat detail warna di foto outdoor memuaskan, namun noise muncul di kondisi kurang cahaya.
Chipset Snapdragon 660 (4×2.2 GHz + 4×1.8 GHz, Adreno 512), didukung RAM 4/6 GB dan storage 64 GB + microSD hingga 400 GB.
Ulasan melaporkan kinerja smooth tanpa lag, gaming kelas menengah seperti PUBG berjalan lancar.
Memori dan penyimpanan besar memberikan kelengkapan storage dan multitasking di kelasnya.
Kapasitas besar dan dukungan fast charging membuat ponsel mampu bertahan 1-2 hari dalam penggunaan ringan hingga sedang.
Bahkan dengan intensitas tinggi, layarnya aktif hingga 6–7 jam, dengan daya isi ulang cepat (<2 jam penuh).
Fingerprint di belakang + Face Unlock, NFC, Bluetooth 5.0, USB‑C 2.0, jack 3,5 mm, Dolby Atmos.
Mendukung Bixby tombol, Samsung Experience di Android 8.0, kemudian Android 9 Pie dan One UI update.
Hybrid slot: dual SIM atau SIM+microSD, fleksibel sesuai kebutuhan.
✅ Kelebihan | ❌ Kekurangan |
---|---|
Desain premium metal-glass | Sedikit berat (191 g), kurang nyaman satu tangan |
Layar besar dan tajam Super AMOLED | Bezel tebal atas bawah masih ada |
Kamera belakang ganda & selfie 24 MP | Tanpa OIS, noise malam masih terasa |
Performa smooth Snapdragon 660 | Bersaing ketat dengan OnePlus, Xiaomi di harga sama |
Baterai awet & fast charging | Hybrid slot—harus pilih SIM atau microSD |
SamMobile: layar cerah, audio Dolby Atmos menambah keasyikan multimedia, performa chipset memuaskan.
FoneArena: fast charging dan daya tahan baterai hingga 2 hari membuatnya ideal serta smooth untuk gaming.
NoypiGeeks & GSM blogs: desain elegan ala flagship, dukungan street-level fitur lengkap seperti NFC, Dolby, Bixby.
Meski dirilis 2018, A8 Star masih relevan untuk mereka yang mencari:
Layar besar dengan kualitas visual tinggi,
Kamera ganda untuk foto sehari-hari,
Baterai tahan lama,
Fitur lengkap seperti NFC, Dolby Atmos, dan update Android 10.
Namun performa, tanpa OIS, dan chipset yang sudah lawas membuatnya kurang cocok untuk pengguna berat atau fotografer malam.
Samsung Galaxy A8 Star adalah smartphone mid-range premium eksklusif pasar Asia. Kombinasi desain elegan, layar sinematik, kamera tajam, dan daya tahan baterai panjang menjadikannya “bintang” tersendiri. Meski ada kelemahan seperti ketiadaan OIS dan desain bezel klasik, ponsel ini masih pantas dipilih jika Anda mengejar estetika ala flagship dalam harga realistis.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y560
Dirilis pada Januari 2018, Samsung Galaxy A8+ (2018) tampil sebagai pilihan premium di segmen mid-range, mengadu fitur andalan flagship seperti desain Infinity Display, sertifikasi IP68, dan kamera dual depan. Dengan layar besar 6 inci, baterai tangguh, dan performa stabil, A8+ mendekati pengalaman flagship di harga yang lebih ramah—ideal bagi pengguna yang mendambakan gaya dan fungsi tingkat tinggi tanpa harus membayar harga unggulan.
Infinity Display 6 inci Super AMOLED FHD+ beresolusi 2220×1080 piksel dengan rasio 18.5:9, menghilangkan bezel tanpa lekuk seperti seri S8, memberikan rasa premium dan imersi visual tinggi.
Tampilan cerah dan warna kaya khas Samsung, meski menurut TechRadar sedikit gelap di tepi.
Bodi ini pun dilapisi Gorilla Glass 4 di depan dan Gorilla Glass 5 di belakang, dalam rangka aluminium, memberikan kesan kokoh dan modern.
Galaxy A8+ adalah salah satu dari ponsel seri A pertama yang dilengkapi sertifikasi IP68, tahan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Fitur ini sangat berguna di cuaca tropis atau tanpa khawatir terkena percikan air, hujan, bahkan kolam.
Kamera belakang 16 MP f/1.7 dengan PDAF dan video FHD juga dilengkapi dengan vDIS untuk stabilisasi digital video dan mode hyperlapse.
Yang paling menonjol adalah dual front camera—16 MP + 8 MP, keduanya f/1.9—membawa Live Focus dari Galaxy Note series ke selfie mid‑range. Pengguna bisa menciptakan efek bokeh langsung dari kamera, sebelum atau setelah foto diambil.
Ulasan dari PhoneArena dan Indian Express menyebut hasil selfie tajam dan natural, meski pencahayaan rendah masih tantangan.
Ditenagai oleh Exynos 7885 (2×2.2 GHz A73 + 6×1.6 GHz A53, Mali‑G71) dengan opsi RAM hingga 6 GB, memberi keseimbangan antara performa dan efisiensi baterai.
Penyimpanan internal 32/64 GB yang bisa ditambah hingga 256 GB tanpa mengorbankan slot SIM.
Dual SIM + microSD, Bluetooth 5.0, NFC, GPS ganda, jack audio 3.5 mm, dan USB‑C turut melengkapi paket konektivitas lengkap.
OS bawaan Android 7.1.1 Nougat yang bisa di-upgrade ke One UI Android 9 Pie.
Daya tahan baterai mencapai 3.500 mAh, lebih besar dari varian A8 biasa (3.000 mAh), dan mendukung pengisian cepat 18 W.
Menurut statistik, mampu bertahan sepanjang hari dengan penggunaan moderat seperti browsing, multimedia, dan notifikasi.
Sidik jari berada di bagian belakang, responsif dan mudah dijangkau.
Pengenalan wajah (face recognition) cepat di siang hari namun agak ragu di gelap.
Fitur khas Samsung seperti Bixby Vision/Reminder, Secure Folder, Always-on Display, Gestur palm‑swipe untuk kamera, dan Game Launcher tersedia.
Dukungan Samsung Pay MST/NFC juga hadir.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Desain premium & Infinity Display | Performa tidak cepat dibanding pesaing seperti OnePlus 5T |
Selfie dual-lensa + Live Focus | Kamera belakang biasa di cahaya rendah, fokus lambat |
IP68 tahan elemen | Berat 191 g, kurang nyaman untuk satu tangan |
Baterai besar & fast charging | Tidak ada wireless charging dan OIS |
Slot microSD terpisah | Masih Android Nougat di awal |
Audio jack & konektivitas lengkap | - |
TechRadar: Display 6 inci cerah dan desain kuat, tapi sedikit lambat dibanding ponsel sekelas.
PhoneArena: Kamera selfie menonjol, namun kamera utama dan video FHD biasa saja.
Indian Express: Selfie bagus di cahaya terang, tetapi penampilan dark area bisa buram dan bermasalah saat fokus lambat.
Meskipun dirilis lima tahun lalu, A8+ masih menawarkan desain modern, ketahanan IP68, baterai besar, suara lengkap, dan kamera selfie yang bersaing. Bagi pemilik lama, perangkat masih bisa digunakan dengan stabil. Namun, update OS hanya hingga Android 9 dan performa sudah tertinggal membuatnya kurang relevan untuk pengguna yang butuh performa tinggi aplikasi terkini.
Samsung Galaxy A8+ (2018) menyuguhkan esensi flagship—Infinity Display, dual-lensa selfie, tahan air, dan suara lengkap—dalam wadah mid-range yang stylish. Meski bukan tercepat dan kamera belakangnya biasa, fitur premium dan desain eksklusif menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang mencari nilai estetika dan fungsionalitas lengkap dengan harga hemat.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y360
Diluncurkan akhir 2017 dan resmi dirilis Januari 2018, Samsung Galaxy A8 (2018) mengejutkan di kelas menengah atas. Menawarkan desain elegan ala Galaxy S8, layar Infinity Display, dual‑kamera depan, dan sertifikasi IP68, A8 memadukan fitur unggul di bodi kompak 5,6 inci—sebuah flag carrier mungil yang ideal untuk pengguna premium dengan anggaran menengah.
Meniru estetika flagship Galaxy S8, Galaxy A8 hadir dengan layar 5,6 inci Super AMOLED FHD+ (2220×1080, ~441 ppi), layar datar dengan bezel tipis dan sudut membulat .
Kaca depan dilindungi Gorilla Glass 4, belakang kaca Gorilla Glass 5, dibingkai alumunium, menghasilkan tampilan premium yang ringan (172 g, 8,4 mm).
Layar memiliki fitur Always-on Display serta rasio 18.5:9, langsung membaui kesan mewah yang terjangkau.
Galaxy A8 adalah model A‑series pertama dengan IP68, tahan air hingga 1,5 m selama 30 menit.
Fitur ini mendekatkan A8 ke level flagship, memberikan ketenangan saat digunakan di hujan, kolam, atau garasi berdebu.
Ditenagai Exynos 7885 (14 nm) dengan 2 × Cortex-A73 @2,2 GHz + 6 × A53, serta Mali‑G71 GPU dan 4 GB RAM, A8 tampil lancar untuk penggunaan harian dan game kasual.
Ulasan menyebut antarmuka Samsung Experience/One UI ringan, cepat, dan responsif, menyerupai pengalaman Galaxy flagship saat itu.
Kombinasi 16 MP + 8 MP, keduanya f/1.9.
Tawarkan mode Live Focus untuk foto bokeh selfie – mampu memisahkan wajah dan latar dengan baik.
Ulasan mengapresiasi detail dan dynamic range di foto selfie, meski butuh cahaya baik agar Live Focus optimal.
Sensor tunggal 16 MP f/1.7 dengan PDAF, LED flash, dan kemampuan rekam video hingga 1080p.
Ulasan menyebut performa mengejutkan, baik siang maupun malam, dengan warna natural dan detail tajam—meski tanpa OIS, hasilnya tetap memuaskan.
Samsung menanam baterai 3.000 mAh dengan dukungan fast charging 18 W (melalui USB-C 2.0).
Pengguna bisa mendapatkan screen-on-time 4–5 jam, mampu bertahan seharian penuh. Namun fast charging optimal membutuhkan adaptor khusus.
Speaker mono di sisi – biasa saja dan bisa sedikit tertutup saat digenggam.
Jack audio 3.5 mm, mendukung output kabel hi‑res 24‑bit/192 kHz.
Dilengkapi USB‑C, dual‑SIM hybrid, NFC & MST untuk Samsung Pay, serta Wi‑Fi a/b/g/n/ac, Bluetooth 5.0, GPS, dan FM radio di beberapa region.
Fingerprint di belakang, akurat dan responsif.
Tersedia Bixby Vision, Bixby Reminder, serta platform Knox 2.9 di versi enterprise.
Fitur Samsung Pay, Secure Folder, dan fitur gesture bawaan memberikan paket keamanan protektif.
Kelebihan:
Infinity Display: bezel tipis dengan panel AMOLED cerah.
Dual‑kamera selfie dengan mode Live Focus.
IP68: tahan air dan debu.
Layar Always-on.
OS upgradable: dari Android 7 ke Android 9 One UI.
Konektivitas lengkap, termasuk NFC/MST dan jack audio.
Kekurangan:
Tidak ada OIS: berdampak saat ambil foto malam.
Speaker mono dan tidak istimewa.
Desain kaca mungkin licin dan rentan sidik jari.
Fast charging optimal jika ada adaptor pendukung.
GSMArena menyebut A8 sebagai alternatif “S8 lite” yang menarik—desain premium ala flagship namun dalam ukuran lebih ringkas.
NextPit dan Lowyat memuji perangkat ini sebagai flagship mungil, nyaman digenggam, dengan performa dan kamera solid.
NotebookCheck mengapresiasi sertifikasi IP68 dan keseimbangan fitur, namun menyoroti kaca licin dan bobot sedikit di atas flagship kecil.
Meski sudah dihentikan (discontinued), Galaxy A8 (2018) masih punya nilai praktis sebagai ponsel andalan kedua atau koleksi vintage. Bila Anda mencari perangkat ringkas, berkinerja baik, dengan kamera depan yang jempolan dan ketahanan air, seri ini masih punya aura premium yang menarik — terutama di pasaran bekas.
Dengan dukungan One UI hingga Android 9, handset ini tetap aman dipakai, meski tidak lagi menerima pembaruan terbaru.
Samsung Galaxy A8 (2018) bukan sekadar ponsel mid-range biasa. Ia menawarkan paket hampir menyeluruh: layar premium, dual‑selfie inovatif, ketahanan air-debu, serta performa solid dengan kamera mumpuni. Meski ada beberapa batasan seperti tanpa OIS dan speaker biasa, perangkat ini tetap eksis sebagai “flagship mungil” dan pilihan pintar bagi pengguna yang ingin rasa flagship tanpa harga flagship.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y635 2015
Rilis April 2022 sebagai flagship Kelas-A Samsung, Galaxy A73 5G memadukan layar cerah 6.7″ Super AMOLED Plus 120 Hz, chipset Snapdragon 778G 5G, kamera 108 MP + OIS, dan baterai 5.000 mAh. Dirancang untuk mereka yang mengejar paket lengkap: performa kuat, konektivitas 5G, dan layar visual memukau—tanpa harus membayar harga flagship.
Layar 6.7″ Super AMOLED Plus (FHD+ 1080×2400, ~393 ppi) mendukung refresh rate 120 Hz, membuat animasi dan scrolling terasa super halus.
Perlindungan Gorilla Glass 5, bezel tipis, dan layar datar Super AMOLED Plus yang hemat energi.
Dimensi ramping 163.7 × 76.1 × 7.6 mm, dan berat hanya 181 g.
Sertifikasi IP67 memberikan proteksi terhadap debu dan tahan air hingga 1 meter selama 30 menit.
Ditenagai oleh Snapdragon 778G (6 nm) dengan CPU 1×2.4 GHz + 3×2.2 GHz + 4×1.9 GHz dan GPU Adreno 642L.
Pilihan RAM 6/8 GB dan penyimpanan 128/256 GB (dengan slot microSD hingga 1 TB).
Smooth dalam penggunaan sehari-hari dan gameplay ringan, serta mendukung Wi-Fi 6 dan 5G.
Meski bukan tercepat di segmen, A73 menyajikan kinerja stabil dengan One UI 4.1 berbasis Android 12, dan dijanjikan mendapat 4 OS upgrade + 5 tahun patch keamanan.
Catatan: Beberapa ulasan menyebut prosesor mulai tertinggal jika dibandingkan flagship mid-range terbaru; pilihan tergantung prioritas pengguna – stabilitas vs power pura‑pura tinggi.
Setup quad-camera belakang:
108 MP utama f/1.8 with OIS, PDAF, HDR
12 MP ultrawide
5 MP macro
5 MP depth sensor
Kamera depan 32 MP wide, mendukung perekaman 4K.
DXOMARK menyebutkan setup kamera luar biasa untuk segmen mid-range; hasil foto siang hari menawan, malam hari juga kuat berkat OIS.
Beberapa review menyebut shutter launch lambat dan oversharpening warna, dengan noise meningkat di kondisi rendah cahaya.
Baterai besar 5.000 mAh, dipadukan dengan pengisian cepat 25 W (walau adapter tidak disertakan dalam paket).
Ulasan menyebut kemampuan tahan seharian penuh; PCMark Work 3.0 mencapai 12–14 jam; dua hari dengan penggunaan ringan.
Waktu isi penuh di sekitar 80 menit menggunakan charger 25 W eksternal.
Stereo speaker, tanpa jack 3.5 mm; mendukung Dolby Atmos.
Sensor sidik jari optik di bawah layar cukup responsif.
Fitur lengkap: NFC, Bluetooth 5.1, Wi-Fi 6, GPS, USB-C 2.0, SIM hybrid + microSD.
Kelebihan
Layar besar 120 Hz dan cerah
Kamera 108 MP + OIS unggul di foto & video
Baterai tahan lama + fast charging
IP67 tahan air/debu
Konektivitas lengkap + dukungan 5G + Wi-Fi 6
Pembaruan OS & keamanan panjang
Kekurangan
Tidak disertakan charger 25 W
Performa kurang unggul vs beberapa rival lebih kuat
Sensor sidik jari pelan
Oversharpening kamera dan slow shutter
Body plastik tanpa wireless charging
TechAdvisor: “Chip lawas dan harga agak tinggi—tapi layar, IP67, dan kamera kuat jadi pertimbangan.”
TechRadar: Kamera terbaik di kelas mid-range, performa dan layar sangat baik
GadgetMatch: Sensor sidik jari cepat, tapi lambat bukaan kamera; kehilangan audio jack
GadgetMTech/NasiLemakTech: Mendukung OS panjang, Wi-Fi 6, performa stabil; daya tahan baterai lengkap
Berbasis Android 12 + One UI 4.1, menjanjikan 4 major Android & 5 tahun keamanan.
Sudah menerima Android 15 + One UI 7 sejak Mei 2025, menambah fitur seperti live notifications, panel quick settings baru, dan patch Mei 2025.
Harapan update One UI 8 (Android 16) dibuka untuk Galaxy A73 dalam rangkaian A series 2025.
Meski sudah setahun lebih rilis, A73 5G tetap relevan untuk pengguna yang mendambakan layar besar 120 Hz, kamera berkualitas, baterai tahan lama, dan perlindungan tahan air tanpa harga flagship.
Alternatif dengan performa tinggi dan pengisian lebih cepat mungkin tersedia, tetapi dukungan software panjang dan fitur lengkap menjadikan A73 pilihan sangat solid.
Samsung Galaxy A73 5G adalah pilihan ideal untuk pengguna yang ingin kenyamanan layar besar, fotografi mumpuni, dan daya tahan baterai tahan lama—semua dikemas dengan build tahan air dan dukungan OS jangka panjang. Meski beberapa aspek seperti performa dan pengisian cepat tidak secepat rival kelas atas, keunggulan menyeluruhnya layak dipertimbangkan di 2025.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan klik : Huawei Y360