Samsung Galaxy A2 Core adalah smartphone paling hemat dari Samsung, hadir sejak April 2019 sebagai bagian dari seri Galaxy A Go Edition. Dirancang untuk pasar negara berkembang dan pengguna dengan kebutuhan dasar, ponsel ini menawarkan performa lancar dalam ukuran kompak—terutama bagi pengguna baru atau orang tua.
Layar 5″ IPS LCD qHD (540 × 960 piksel; ~220 ppi) dengan bezel tebal di atas dan bawah—ringkas, nyaman digenggam, namun resolusi terasa kurang tajam.
Dimensi 141,6 × 71 × 9,1 mm, bobot ringan 142 g, cocok untuk penggunaan satu tangan.
Bodi plastik glossy dengan pilihan warna biru, hitam, dan merah—tampil simpel namun elegan.
Ditenagai Exynos 7870 Octa-core 1,6 GHz (14 nm) dan GPU Mali‑T830 MP1—cukup untuk tugas harian seperti WhatsApp, browsing ringan, dan YouTube Go.
RAM 1 GB + penyimpanan 8/16 GB (dapat diekspansi via microSD hingga 256 GB)—cukup untuk aplikasi ringan dan file penting.
Android 8.1 Oreo (Go Edition) yang ringan membuat pengalaman penggunaan terasa mulus meski spesifikasi minim.
Kamera belakang 5 MP f/1.9 dengan autofocus dan flash LED—hasil siang hari cukup, namun noise tetap muncul di kondisi malam.
Kamera selfie 5 MP f/2.2 yang mengangkat warna alami—cukup untuk video call dalam cahaya baik.
Rekam video maksimal 1080p @ 30 fps.
Baterai 2.600 mAh mampu bertahan lebih dari 1 hari penuh untuk pemakaian ringan—meninggalkan sisa 35% di akhir hari.
Pengisian melalui adapter 5 W—perlahan tapi stabil.
Sistem dual‑SIM (2G/3G/4G LTE Cat4), Wi‑Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, GPS, headphone jack, micro‑USB 2.0, dan radio FM.
Sensor percepatan & proximity, tanpa fingerprint atau NFC.
Corning Gorilla Glass dan dukungan USB OTG menambah kepraktisan.
✅ Kelebihan | ⚠️ Kekurangan |
---|---|
Ringkas, ringan, mudah digenggam | Resolusi layar rendah qHD |
Android Go ringan dan free bloatware | RAM 1 GB cepat penuh |
Expandable storage hingga 256 GB | Tidak ada fingerprint / LTE terbatas |
Kamera cukup untuk siang hari | Pengisian lambat & kapasitas kecil |
GadgetByte Nepal: “Performa lancar, penyimpanan lega, dan desain elegan untuk level entry”.
Beebom (skor 4.2/5): “Warnanya hidup, baterai memadai, tapi storage dan resolusi layar ada batas”.
PhonesData: “Cocok untuk kebutuhan dasar; gaming berat masih berat”.
Komunitas Reddit menyebutnya mampu menjalankan OS ringan tanpa lag—meski menahan performa di aplikasi berat .
Pemula/orang tua: ponsel simpel dan mudah digunakan.
Ponsel cadangan: travel, kerja lapangan, atau saat device utama rusak.
Pengguna ringan: chat, media sosial ringan, video ringan.
Tidak cocok bagi gamer, pengguna multitasking, atau yang butuh multimedia layar besar.
Galaxy A01 Core: penerus dengan layar sedikit lebih baik dan Android 10 Go.
Xiaomi Redmi Go: layar HD, performa mirip, namun UI lebih sederhana.
Realme C-series: RAM dan layar lebih baik, tapi pengalaman pengguna Samsung lebih familiar di entry-level.
Samsung Galaxy A2 Core adalah pilihan cerdas bagi Anda yang butuh ponsel terjangkau, ringan, dan cukup andal. Dengan Android Go dan daya tahan baterai yang baik, ia cocok sebagai ponsel pertama atau cadangan. Kekurangan resolusi dan kapasitas rendah sejatinya tak kalah penting dari kestabilan dan brand Samsung.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei P60
Samsung Galaxy A13 5G adalah salah satu smartphone 5G paling terjangkau—harganya sekitar US$250, namun dilengkapi fitur andal seperti performa yang lancar, baterai besar, dan dukungan software jangka panjang.
Layar PLS LCD 6,5″ HD+ (720×1600) dengan refresh rate 90 Hz—interaksi terasa halus, tapi kerapatan piksel terlihat saat dilihat dekat.
Dimensi 164,5 × 76,5 × 8,8 mm, berat 195 g—plastik ringan tapi terasa kokoh.
Ditenagai chipset MediaTek Dimensity 700 (8‑nm) dengan GPU Mali‑G57: cukup untuk multitasking, sosial media, dan game ringan seperti “Dead Cells”.
Varian memori: 4/6 GB RAM, penyimpanan internal 64/128 GB, plus slot microSD hingga 1 TB.
Kamera belakang 3‑lensa:
50 MP utama f/1.8 (phase-detect AF)
2 MP makro
2 MP depth sensor
Kamera depan: 5 MP f/2.2.
Rekaman video: 1080p @30fps.
Kinerja foto siang hari ok, tapi kurang dalam kondisi lampu rendah dan tanpa mode malam.
Baterai 5.000 mAh, dapat bertahan hingga 1,5–2 hari standar pemakaian.
Dilengkapi Fast Charging 15 W, butuh waktu 2–3 jam hingga penuh.
5G untuk akses internet cepat.
Sisi kanan dilengkapi sensor fingerprint, support face unlock, NFC, headphone jack, dan USB-C.
Slot microSD hingga 1 TB.
Sistem: rilis dengan Android 11 + One UI Core 3.1, kini sudah dapat Android 13, dan dijanjikan 2 OS upgrade + 4 tahun patch keamanan.
Kelebihan One UI: bersih, banyak fitur, dan dukungan jangka panjang langka di kisaran harga ini.
✅ Kelebihan | ⚠️ Kekurangan |
---|---|
Harga murah, dukungan 5G | Layar HD+ kurang tajam |
Baterai besar, 90 Hz refresh | Kamera malam buruk, tanpa OIS |
Performa lancar untuk penggunaan harian | Desain plastik mudah kotor |
NFC & headphone jack | Tampilan layar kurang cerah di luar ruangan |
2 OS upgrade + 4 tahun patch | Speaker mono biasa saja |
WIRED (7/10): “Performa hebat, baterai tahan 1,5 hari, fingerprint, headphone jack, dan NFC; kekurangannya layar dan kamera malam”.
Android Authority: “Baterai besar dan 3 kamera cukup tangguh untuk aktivitas sehari-hari”.
Reddit user: “Awalnya mulus, tapi setelah beberapa bulan terasa lemot. Kamera dan speaker juga mengecewakan”.
Pengguna harian: chatting, sosial media, browsing, streaming, tanpa ambisi multimedia tinggi.
Pelajar/lansia: butuh smartphone mudah, tahan lama, jaminan pembaruan.
Pengguna hemat: ingin menikmati 5G dan software terkini tanpa biaya besar.
Hindari jika Anda gamer berat, penikmat multimedia berkualitas tinggi, atau fotografer malam.
Galaxy A13 (4G): lebih tajam layar FHD+, tapi tanpa 5G.
Realme/Nord C-series: performa kamera & gaming biasa lebih baik, tapi dukungan software kurang.
Moto G Stylus 2022: layar lebih baik namun tanpa 5G, juga dukungan pembaruan kalah jangka panjang.
Fitur | Samsung Galaxy A13 5G |
---|---|
Layar | 6,5″ PLS LCD HD+, 90 Hz |
Chipset | Dimensity 700 5G |
RAM/ROM | 4/6 GB + 64/128 GB + microSD |
Kamera Belakang | 50 MP + 2 MP makro + 2 MP depth |
Kamera Depan | 5 MP |
Baterai | 5.000 mAh + 15 W fast charge |
OS & UI | Android 11–13 + One UI Core |
Fitur Tambahan | Fingerprint, NFC, jack, USB-C, 5G |
Berat | 195 g |
Samsung Galaxy A13 5G memberikan nilai luar biasa di kelas ultra-budget: 5G, baterai tahan lama, performa harian lancar, dan dukungan software jangka panjang. Kekurangan terletak pada layar rendah resolusi dan kamera malam yang lemah. Bagi siapa pun yang mencari smartphone ekonomis dan masa depan, ini adalah pilihan sangat pintar.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei P50E
Galaxy A13 4G diluncurkan Maret 2022; A13 5G hadir pada Desember 2021 untuk pasar AS.
Ada varian RAM/ROM mulai dari 3 GB/32 GB hingga 6 GB/128 GB, dan dukungan slot microSD.
A13 adalah penerus Galaxy A12, menawarkan upgrade di layar, baterai, dan jaminan perangkat lunak.
Dimensi: ~165 ×76 ×8,8 mm, berat ~195 g. Bodi plastik dan kaca frontal dengan Gorilla Glass 5 (varian 4G).
Layar: 6,6″ PLS LCD FHD+ (1080×2408) untuk varian 4G; varian 5G hadir HD+ dan 90 Hz .
Kualitas gambar: 400 ppi, gamut warna ~99%, kecerahan hingga ~498 nid.
Hasilnya tampilan tajam, nyaman menonton, dan privasi cukup.
4G: Exynos 850 (8‑nm), Octa‑core 2,0 GHz; 5G: Dimensity 700.
RAM/ROM: 3/4/6 GB + 32/64/128 GB + microSD.
Kinerja: Skor AnTuTu ≈120–136k, cocok untuk tugas ringan—chat, sosial media; terasa lag saat gaming berat.
Platform yang stabil untuk keseharian, tapi bukan yang tercepat di kelasnya.
Empat kamera belakang (4G): 50 MP utama + 5 MP ultrawide + 2 MP makro + 2 MP depth.
Kamera depan: 8 MP, cukup untuk selfie dan video call.
Kinerja: Kamera utama tajam dan detil di kondisi terang, ultrawide dan makro hanya opsional, tanpa OIS dan hasil malam terbatas.
Sesuai untuk pengguna hobi dokumentasi dengan catatan: jangan berharap magis di malam hari.
Baterai Li‑Po 5.000 mAh: daya tahan 12–20+ jam pemutaran video dan internet browsing, dengan penggunaan ringan bisa tembus dua hari.
Fast charging 15 W via USB‑C, dicas penuh dalam 2–3 jam.
Fitur baterai menjadikannya juara dalam kelasnya: tahan lama dan stabil.
Awalnya hadir dengan Android 12 + One UI 5.1 Core (4G) / Android 11 + UI 3.1 (5G).
Fitur: fingerprint samping, face-unlock, USB‑C, headphone jack, NFC (regional), Dolby Atmos, Knox, split-screen multitasking.
Mengakses fitur premium pau klasik entry-level modern.
✅ Kelebihan | ⚠️ Kekurangan |
---|---|
Layar penuh FHD+ dengan Gorilla Glass | Versi 5G layar hanya HD+, refresh 90 Hz |
Kamera utama 50 MP menghasilkan foto tajam terang | Low-light, ultrawide, dan makro kurang memuaskan |
Baterai 5.000 mAh tahan 2 hari + fast charging | Charging lambat dibanding pesaing |
One UI ringan & dukungan OS lebih lama (4 tahun) | Performa Exynos/DIM700 mulai menua, sering lag |
USB‐C, headphone jack, NFC, Dolby Atmos | Tidak ada OIS, speaker biasa saja |
Desain stylish & fingerprint efektif | Body plastik mudah tergores |
Secara keseluruhan, keunggulannya terasa seimbang—layar dan baterai kuat, but performa dan kamera pas-pasan.
TechRadar / NotebookCheck: “Baterai luar biasa, performa yang masuk akal, dan fingerprint yang responsif”.
Wired: “Sub‑$300, fast charging 15 W, NFC, headphone jack; layar agak rendah resolusi”.
Reddit: “Lag berat saat pakai Instagram/WhatsApp—snapchat loading lama dan gestur inconsistent”.
Mayoritas menyebut baterai luar biasa, tapi performa bisa mengecewakan saat pengguna berat.
Ideal untuk:
Pelajar, lansia, pengguna ringan: chat, browsing, multimedia
Pengguna korporat perlu smartphone panjang usia dan fitur pendukung NFC
Orang yang butuh ponsel cadangan handal
Kurang cocok untuk:
Gamer, creator video HD, pemakai aplikasi berat, atau pencinta kamera malam
Galaxy A13 5G vs A13 4G: 5G tapi turun ke 90 Hz HD; 4G tampil FHD lebih tajam.
Pesaing lain: Realme/Nord-C series ungguli performa, tapi Samsung unggul di software, dukungan patch, dan desain yang lebih elegan.
Layar: 6,6″ FHD+ PLS LCD (4G) / 6,5″ HD+ 90 Hz (5G)
Chipset: Exynos 850 (4G) / Dimensity 700 (5G)
RAM/ROM: 3–6 GB / 32–128 GB + microSD
Kamera: 50 MP + 5 + 2 + 2 MP / selfie 8 MP
Baterai: 5.000 mAh + USB‑C + 15 W
OS & UI: Android 12 → 13 → 14 + One UI Core
Fitur: Fingerprint samping, NFC, Dolby Atmos, headphone jack
Dimensi/Berat: ≈165×76×8,8 mm, 195 g
Galaxy A13 adalah smartphone entry-level terbaik untuk pengguna sehari-hari yang butuh layar tajam, baterai tahan lama, dan software ringan dari Samsung. Core-nya—layar FHD+, kamera utama 50 MP, dan jaminan pembaruan—menjadi kombinasi yang kuat di harga terjangkau.
Meskipun performa dan kamera malamnya bukan yang tercepat, nilai penggunaan harian dan dukungan software jangka panjang membuat A13 beda dari kebanyakan ponsel murah. Cocok sebagai hadiah atau perangkat cadangan—dan tentu idaman untuk penggunaan ringan hingga moderat.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik :
Samsung Galaxy A12 adalah smartphone entry-level yang diluncurkan Desember 2020, menghadirkan layar besar, baterai awet, dan kamera lengkap dalam paket harga yang bersahabat.
• Layar 6,5″ PLS LCD Infinity-V dengan resolusi HD+ (720×1600) dan rasio layar-ke-body ~82%.
• Dimensi 164×75,8×8,9 mm, berat cukup signifikan yaitu 205 g – terasa mantap digenggam meski cukup berat.
• Bodi plastik dengan pilihan warna seperti hitam, putih, biru, dan merah – simpel tapi fungsional .
Meski bukan AMOLED, layar A12 tetap terang dan nyaman untuk menikmati konten multimedia secara umum.
• Ditenagai oleh MediaTek Helio P35 (12 nm) dengan CPU octa-core (4×2,35 GHz + 4×1,8 GHz) dan GPU PowerVR GE8320.
• Konfigurasi RAM/ROM: 3/4/6 GB RAM + 32/64/128 GB storage, plus slot microSD hingga 1 TB.
• AnTuTu mencatat skor sekitar 107–110 ribu poin, setara smartphone entry-level pada masanya.
Performa cukup untuk tugas dasar—chat, media sosial, ringan gaming seperti Mobile Legends—namun akan terasa terbatas saat multitasking berat atau game kelas atas seperti Genshin Impact.
• Quad-camera belakang:
48 MP utama f/2,0
5 MP ultrawide 123°
2 MP makro & 2 MP depth sensor
• Kamera depan 8 MP f/2,2 untuk selfie.
• Rekaman video maksimal 1080p @30fps, tanpa stabilisasi optik.
DXOMARK memberi skor kamera 90, memuji eksposur dan dynamic range siang hari yang bagus, serta bokeh alami.
Ulasan GadgetBridge dan Pinoy Techno Guide menyoroti kualitas presets yang unggul untuk foto siang dan fungsi ultrawide/makro yang memadai untuk kelas harga ini.
Kamera malam menjadi area lemah—ISO tinggi dan noise cukup terasa, tanpa mode malam bawaan.
• Kapasitas 5.000 mAh, skor endurance GSMArena mencapai 123 jam, artinya bisa dipakai 1,5–2 hari dengan penggunaan normal.
• Dukungan 15 W fast charging, full charge sekitar 2–3 jam.
Baterainya jadi salah satu aspek paling menonjol—layar besar dan performa hemat daya bikin A12 sangat cocok untuk perjalanan atau penggunaan tanpa charger.
• Awalnya rilis dengan Android 10 + One UI Core 2.5, kini mendapat update hingga Android 12 + One UI 4.1 Core.
• Samsung menjanjikan dua major OS upgrade dan empat tahun patch keamanan untuk seri A12, menjamin dukungan hingga 2024–2025.
• Fitur lengkap: pemindai sidik jari samping, face unlock, headphone jack, USB-C, FM Radio.
Dibanding kompetitor sekelas, One UI terasa ringan tanpa banyak iklan bloatware, memberikan pengalaman Samsung resmi yang bersih.
Baterai besar dengan fast charging
Kamera utama tajam di kondisi terang
One UI ringan & dukungan sampai Android 12
Fitur lengkap: NFC (tergantung wilayah), FM radio, USB‑C
Harga bekas atau promo cukup murah ($75–140)
Layar HD+ terasa kurang tajam untuk dibaca dekat
Performa Helio P35 terasa lambat saat multitasking/gaming berat
Kualitas kamera malam terbatas
Tidak ada stabilisasi video, plastik glossy mudah berbekas
GadgetBridge: “OS-wise you won’t get much bloatware”—Dialog bersih dan minim iklan.
GadgetPilipinas: Kamera ultrawide dan detail cukup baik, namun kinerjanya terasa standar.
Reddit: Beberapa pengguna lapor lag dan stabilitas Wi-Fi berkurang setelah lama dipakai, wajar untuk entry-level.
Galaxy A12 cocok untuk:
Pelajar, lansia, pengguna awal smartphone
Sebagai perangkat cadangan perjalanan/kantor
Siapapun yang butuh smartphone stabil & fitur lengkap tanpa harga mahal
Kurang cocok untuk:
Gamer berat, multimedia HD fanatik, dan pengguna kamera malam aktif
Fitur | Detail |
---|---|
Layar | 6,5″ PLS LCD, 720×1600, 60 Hz |
Chipset | MediaTek Helio P35 (octa-core) |
RAM/ROM | 3–6 GB / 32–128 GB + microSD |
Kamera belakang | 48 MP + 5 MP ultrawide + makro + depth |
Kamera depan | 8 MP |
Video | 1080p @30fps |
Baterai | 5.000 mAh + 15 W charging |
Software | Android 10 → Android 12 + One UI Core 4.1 |
Fitur tambahan | Fingerprint samping, face unlock, NFC/regional, FM |
Dimensi & berat | 164 × 75,8 × 8,9 mm; 205 g |
Samsung Galaxy A12 merupakan pilihan terbaik di kelas entry-level untuk pengguna yang menghargai keandalan baterai, pengalaman Samsung resmi, dan kamera siang hari yang tajam. Meskipun performa dan layar HD jadi kompromi, nilai jualnya tetap tinggi untuk komunikasi, pembelajaran, dan penggunaan sehari-hari.
Samsung Galaxy A11 hadir pada awal 2020 sebagai solusi smartphone entry-level yang ringkas namun kaya fitur, menggabungkan performa cukup, kamera triple, dan baterai besar—semuanya dibungkus harga bersahabat.
Layar 6,4″ PLS LCD HD+ (720×1.560) dengan desain Infinity‑O hole-punch di pojok kiri atas—mengusung nuansa premiumnya dari seri A yang lebih tinggi.
Dimensi 161,4×76,3×8 mm, berat ~177 g, bodi plastik ringan namun terasa kuat.
Prosesor Snapdragon 450 (14 nm), 1,8 GHz octa-core, dengan GPU Adreno 506.
RAM 2/3 GB + penyimpanan 32 GB + slot microSD up to 512 GB.
Cukup untuk aplikasi ringan dan multimedia, tapi terasa lag saat multitasking berat.
Belakang: 13 MP f/1.8 utama + 5 MP ultrawide + 2 MP depth sensor—mendukung Live Focus\.
Depan: 8 MP hole-punch dengan f/2.0 buat selfie dan video call.
Hasil di siang hari cukup baik, ultrawide dan bokeh mendukung kreativitas, tapi kamera malam berkinerja pas-pasan.
4.000 mAh: mampu bertahan lebih dari 1–2 hari dengan penggunaan ringan–menengah.
Mendukung 15 W fast charging via USB-C, mengisi penuh dalam sekitar 1,5 jam.
Dijalankan dengan Android 10 + One UI 2.1 UI, sudah dibawa sampai Android 11 + One UI Core 3, update terakhir ke Android 12/One UI Core 4 akhir 2022.
Mendukung fingerprint belakang, face-unlock, Dark Mode, serta UI mirip flagship—meski beberapa bloatware operator Samsung masih hadir.
✅ Kelebihan | ⚠️ Kekurangan |
---|---|
Layar hole-punch besar sudah HD+ | Resolusi hanya 720p (spektrum tajam terbatas) |
Baterai tahan lama + fast charging | Snapdragon 450 mulai ketinggalan |
Slot microSD hingga 512 GB | RAM 2 GB terasa sempit; multitasking lambat |
Sensor fingerprint + face unlock | Kamera malam dan ultrawide hasil kurang |
Harga murah (~US$100 di offer) | Plastik glossy mudah kotor |
One UI terbaru & update Android | Beberapa bloatware operator |
Android Authority: UI One UI terasa premium, audio lewat headphone punchy, tapi speaker mono mudah distorsi.
Android Police nilai 7/10—pesaing seharga <US$130 layak dibeli, namun lebih baik dijadikan cadangan jika kinerja utama diperlukan.
Reddit pengguna melaporkan: “Processor & RAM terbatas menyebabkan lag, bahkan beberapa app tidak kompatibel”.
Ideal untuk:
Pelajar, lansia, atau pengguna yang butuh ponsel Basic + stabilitas
Sebagai ponsel kedua—ringan, tahan lama, gampang dibawa
Tertarik dengan One UI dan update Android murah
Kurang sesuai untuk:
Gamer berat atau pengguna multitasking tinggi
Penggemar foto malam atau ultrawide definisi tinggi
Pengguna yang membutuhkan NFC atau fingerprint depan
Moto G7 Play / Moto E series: prosesor lebih baik, layar Full HD.
Galaxy A12 / A13: lebih banyak RAM, sensor sidik jari, layar FHD+, kamera lebih baik.
Samsung Galaxy A11 adalah pilihan cerdas bagi mereka yang membutuhkan smartphone ringkas, baterai tahan lama, dan tampil modern tanpa menguras kantong. Kelebihan utama—layar besar, fast charging, dan One UI—mengimbangi kekurangan di bagian performa dan kamera. Dengan harga preloved sekitar US$90–120, ponsel ini layak dipertimbangkan sebagai opsi bukti brand Samsung di segmen ultra-budget.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik :
Samsung Galaxy A10e, diluncurkan Agustus 2019, adalah versi ringkas dari Galaxy A10 dengan layar 5,83″, USB‑C, dan konstruksi ringan sekitar 141 g. Ponsel ini menarik bagi pengguna yang mengutamakan fungsi dasar, daya tahan baterai, dan nilai dari brand Samsung resmi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Layar PLS TFT 5,83″ HD+ (720 × 1560; ~295 ppi) dengan notch mungil Infinity‑V.
Dimensi 147,3×69,6×8,4 mm, bobot 141 g—pas untuk penggunaan satu tangan.
Finishing plastik glossy, ringan dan ringkas, namun berpotensi licin dan mudah berbekas sidik jari .
Chipset Exynos 7884 (14 nm): CPU octa-core (2×1,6 GHz A73 + 6×1,35 GHz A53), GPU Mali‑G71 MP2.
RAM 2 GB (ada varian 3 GB), penyimpanan 32 GB + slot microSD hingga 512 GB.
Cukup untuk aplikasi ringan seperti chatting, media sosial, dan browsing—namun multitasking berat akan terasa terbatas.
Kamera belakang 8 MP f/1.9 (sekitar; beberapa varian 5 MP), autofocus, LED flash—rekam video 1080p @30fps.
Selfie 5 MP f/2.0 (varian 2 MP pada model tertentu).
Umumnya ok di siang hari, tapi performa malamnya sederhana tanpa fitur night‑mode; standar entry-level.
Baterai 3.000 mAh, tahan hingga seharian penuh untuk pemakaian biasa.
Pengisian lewat USB‑C 5 W, butuh sekitar 2 jam untuk penuh.
Awalnya Android 9 Pie + One UI 1.1, kini dapat upgrade hingga Android 11 + One UI 3.1.
Mendapat pembaruan besar terakhir pada Android 11; kemungkinan pembaruan keamanan sudah tidak dilanjutkan.
Fitur kunci: face-unlock, dukungan gestures, Samsung Knox—tanpa fingerprint sensor.
Mendukung LTE Cat4, Wi‑Fi dual-band, Bluetooth 5.0, GPS/GLONASS/Galileo.
USB‑C, headphone jack 3,5 mm, speaker mono .
Tidak ada NFC atau radio FM.
✅ Kelebihan | ⚠️ Kekurangan |
---|---|
Ringkas, ringan, mudah satu tangan | Resolusi rendah (HD+), kurang tajam |
USB‑C & microSD dengan slot khusus | Tanpa fingerprint sensor, hanya face‑unlock |
Upgrade ke Android 11 + One UI 3.1 | RAM minim 2 GB, multitasking lambat |
Face‑unlock, headphone jack | Kamera malam dan speaker mono biasa saja |
Harga sangat terjangkau (~US$90–120 bekas) | Tidak ada NFC atau radio |
Android Police menyebutnya "still a good buy" di harga rendah, dengan UI yang terasa flagship di perangkat entry-level.
Pengguna di PhoneArena puas dengan update ke Android 10+ dan kualitas suara Dolby Atmos lewat headphone, namun speaker bisa distorsi di volume tinggi.
Ideal untuk:
Pengguna pertama atau lansia yang butuh fungsi dasar.
Sebagai ponsel cadangan: ringan, awet baterai, harga murah.
Pelajar yang butuh koneksi, kamera casual, dan aplikasi edukasi.
Kurang cocok untuk:
Gamer berat, penggemar multimedia HD, pengguna yang butuh sensor modern seperti fingerprint atau NFC.
Galaxy A11/A12: peningkatan RAM, fingerprint & USB-C.
Realme C series / Redmi: performa lebih bagus, tapi UI dan build-nya beragam—Samsung menghadirkan jaminan software lebih baik di kelas harga ini.
Samsung Galaxy A10e menawarkan paket sederhana penuh kestabilan: layar ringkas, USB‑C, dan dukungan One UI hingga Android 11. Meski performa terbatas dan tanpa sensor modern, ponsel ini tetap layak bagi pengguna yang ingin produk Samsung resmi tanpa banyak fitur rumit. Harga preloved sekitar US$90–120 menjadikannya pilihan entry-level terbaik untuk kebutuhan komunikasi, media sosial, dan hiburan dasar.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik :